Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti Djalal membenarkan kalau belum lama ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta keterangan dari dirinya terkait dugaan korupsi gelaran Formula E di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Ia dipanggil penyidik KPK pada Selasa (18/1/2022) sekira pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB.
Dino memperkirakan ada 10 hingga 15 pertanyaan yang diajukan penyidik KPK, seputar bagaimana proses ia memperkenalkan formula E kepada Pemprov DKI.
“Jadi sebagai pihak yang pertama kali memperkenalkan Formula E kepada Pemda DKI, saya berharap KPK dapat membantu menjamin agar segala aspek penyelenggaraan Formula E dapat dilakukan dengan bersih, professional dan sesuai dengan standar internasional,” kata Dino kepada Tribunnews, Rabu (19/1/2022).
Dino mengatakan KPK meminta penjelasan soal Formula E.
Ia menjelaskan bahwa dirinya memang pihak yang pertama kali memperkenalkan Formula E kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemda DKI.
Baca juga: Dimintai Keterangan KPK, Dino Patti Djalal Jelaskan Proses Pengenalan Formula E ke Gubernur Anies
“Jadi ceriatanya pada bulan April 2019, saya dihubungi oleh diaspora Indonesia yang kebetulan ada dalam tim Formula E. Dia menyatakan Formula E sedang melirik kemungkinan Jakarta menjadi lokasi racing Formula E. Dia minta saya untuk menghubungkan dengan Pemda DKI, dan dengan Gubernur DKI. Jadi saya hubungi pak Gubernur dan Gubernur tertarik untuk mendengarkan presentasi mereka. Itu terjadi tanggal 10 Mei 2019,” kata Dino menjelaskan.
Sebagai warga Jakarta, dirinya mengaku senang dengan adanya inisiatif tersebut dan berharap ini menjadi salah satu kontribusi diaspora untuk Jakarta.
Karena menurutnya Jakarta tidak memiliki acara olahraga tahunan bertaraf internasional, sehingga jarang dilirik wisatawan asing untuk dikunjungi.
“Kalau dari sisi saya, saya senang dengan inisiatif ini. Tentu ini wujud kontribusi diaspora terhadap Jakarta. Kedua, saya sebagai warga Jakarta memandang, di Jakarta perlu ada event internasional yang bergengsi. Karena di Jakarta gak punya event Internasional tahunan, kecuali Java Jazz. Tapi untuk sport gak ada. Sementara Jakarta bukan kota Tourism, Jakarta kota bisnis. Turis itu tidak ada yang di Jakarta, turis dari luar negeri ke Indonesia biasanya ke Bali, ke Jogja tapi bukan ke Jakarta. Jadi saya berharap kalau ada Formula E bisa membantu Jakarta menjadi kota turis. Apalagi yang nonton ratusan juta orang di seluruh dunia,” ujarnya.
Baca juga: Dugaan Kasus Korupsi Formula E, KPK Sudah Minta Keterangan Dino Patti Djalal
Dino melihat potensi Formula E untuk merubah citra Jakarta sebagai salah satu kota destinasi yang perlu dikunjungi wisatawan mancanegara.
Menurutnya Formula E juga akan merubah citra Jakarta sebagai kota yang rendah emisi.
“Saya juga melihat formula E ini bisa mengubah citra Jakarta sebagai kota yang rendah emisi, karena Formula E ini saingan dari Formula 1. Kalau Formula 1 pakai bensin, sementara Formula E itu bersih, pake listrik, bukan (pakai) bensin. Jadi bisa menjadi simbol perubahan transisi energi Jakarta menjadi lebih hijau. Intinya begitu awal bagaimana formula E bisa masuk ke Jakarta,” lanjutnya.
Namun, kepada penyidik KPK Dino menegaskan bahwa hubungannya sebagai orang yang memperkenalkan Formula E kepada Pemda DKI hanya sampai tanggal 10 Mei 2019.
Saat itu Gubernur DKI Jakarta menyaksikan Formula E di New York dan bertemu pertama kali dengan owner Formula E.
Setelah itu dia mengatakan tidak terlibat lagi sejak Juli 2019.
Baca juga: Cuma Butuh 3 Bulan, Pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol Dimulai Awal Februari Sampai April 2022
“Tapi setelah pertemuan tanggal 10 Mei itu, saya juga hadir di New York ketika Gubernur DKI menyaksikan Formula E di New York dan bertemu pertama kali dengan owner Formula E disana. Tapi setelah itu saya lepas tangan, karena mereka sudah saling kenal, jadi saya sudah tidak terlibat lagi sejak Juli 2019,” ungkapnya.