TRIBUNNEWS.COM - Dalam menghadapi ancaman bencana, kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan.
Indonesia dikelilingi tiga lempeng tektonik aktif, deretan gunungapi aktif bagian dari ring of fire, sehingga termasuk dalam wilayah yang rawan bencana.
Kondisi hidrologi Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap fenomena alam yang dapat berujung bencana seperti angin puting beliung, banjir, banjir bandang, dan longsor.
Salah satu bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana adalah menyiapkan tas siaga bencana (TSB).
Tas siaga bencana merupakan tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain.
Baca juga: Langkah Antisipasi Gempabumi: Sebelum, Sesaat, dan Sesudah Terjadi Gempa
Baca juga: UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 24 Kali Gempa Guguran
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan masyarakat untuk mempunyai tas siaga bencana.
Tujuan TSB adalah sebagai persiapan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang dan memudahkan saat evakuasi menuju tempat aman.
Tas Siaga Bencana bisa diisi barang-barang penting seperti air minum, surat-surat penting, alat P3K, perlengkapan mandi hingga senter dan baterai.
Dengan masuknya barang-barang penting tersebut, apabila datang bencana secara mendadak, masyarakat dapat mengevakuasi diri lebih cepat sehingga terhindar dari dampak yang lebih besar yang disebabkan oleh bencana tersebut.
Berikut sejumlah barang yang harus dipersiapkan dan dimasukkan ke dalam TSB seperti yang dijelaskan BNPB dalam Buku Saku Siaga Bencana:
1. Surat-surat penting (surat tanah, surat kendaraann, ijazah, akta kelahiran dan lain lain);
2. Sandang untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan dan lain lain;
3. Makanan ringan tahan lama (mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain);
4. Air minum (setidaknya cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari);