News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkes Sebut 1 Pasien yang Meninggal Akibat Omicron Belum Divaksin

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Omicron.

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemekes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, satu di antara pasien yang meninggal akibat Covid-19 varian Omicron, belum melakukan vaksinasi.

Baik itu vaksinasi dosis pertama, maupun vaksinasi dosis kedua.

Hal tersebut diungkap Nadia secara virtual melalui YouTube Kompas Tv, Sabtu (22/1/2022).

"(Pasien) yang satu (meninggal dan diketahui) belum mendapatkan vaksinasi."

"(Diketahui ia adalah pasien) laki-laki berusia 64 tahun, (dan) belum mendapatkan vaksinasi baik pertama maupun kedua," kata Nadia.

Sementara itu, satu pasien lagi meninggal dunia akibat memiliki riwayat multi komorbid.

Baca juga: Parlemen Austria Setujui Wajib Suntik Vaksinasi Covid-19 Mulai Februari Mendatang

Baca juga: Sasar 57 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun, Rembang Targetkan Vaksinasi Anak Tuntas di Februari 2022

Pasien tersebut diketahui memiliki riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM).

"Dari dua kasus ini, satu (pasien meninggal) karena multi komorbid DM dan Hipertensi yang tidak terkontrol," sambung Nadia.

Dengan adanya dua temuan pasien meninggal dunia akibat Omicron ini, pemerintah telah mengupayakan adanya evaluasi selama seminggu sekali.

"Evaluasi PPKM terus kita lakukan, saat ini evaluasi untuk melihat laju penularan dan respon kapasitas (tempat karantina) kita lakukan setiap satu Minggu, yang tadinya sebelumnya kita lakukan dua minggu sekali."

"Tentunya dengan penyesuaian masing-masing dan pencapaian daripada Indikator tersebut akan menetukan level dai PPKM masing-masing provinsi dan kabupaten/ kota. "

"Dan kabupaten/kota tersebut harus mengikuti terkait dengan pembatasan-pembatasan maupun relaksasi sesuai dengan PPKM wilayahnya," jelas Nadia.

Pemerintah juga akan melakukan percepatan vaksinasi, baik itu vaksinasi tahap satu atau dua.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan adanya (percepatan vaksinasi) pada anak dan vaksinasi booster untuk lansia.

Baca juga: Sepekan Kasus Covid-19 Alami Peningkatan, Mal Taman Graha Cijantung Tetap Dipadati Masyarakat 

"Dan kita juga akan melakukan distribusi terkait reagen pemeriksaan untukmendeteksi Omicron, Minggu depan," jelas Nadia.

Kemenkes Catat Kematian Omicron Pertama Sebanyak 2 Orang

Sebanyak dua pasien dikabarkan meninggal dunia akibat Cobid-19 varian Omicron.

Penemuan kematian ini merupakan kali pertama Indonesia mencatatkan angka kematian akibat Omicron.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui sehatnegeriku.kemkes.go.id, Sabtu (22/1/2022).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemekes, dr. Siti Nadia Tarmizi menyebut keduanya meninggal karena memiliki komorbid.

Nadia menjelaskan bahwa satu pasien merupakan transmisi lokal.

Baca juga: Tekan Risiko Covid-19, 5.500 Orang akan Disuntik Multivitamin Secara Serentak

Sementara satu lainnya adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri.

"Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso," kata Nadia.

Untuk diketahui, per Sabtu (22/1/2022) jumlah kasus konfirmasi Omicron di Indonesia meningkat sebanyak 83 kasus dari sebelumnya sebanyak 1.078 kasus.

Kini total angka konfirmasi Omicron di Indonesia menjadi 1.161 kasus.

Seiring bertambahnya angka konfirmasi Omicron di Indonesia, jumlah kasus Covid-19 pun juga ikut meningkat.

Jika diakumulasi, jumlah orang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 3.205 kasus, data per Sabtu (22/1/2022) diakses melalui covid19.go.id.

Baca juga: Ketua ITAGI Minta Masyarakat Pahami dan Mengenal Covid-19 Untuk Hadapi Pandemi

Meski terjadi peningkatan jumlah harian pasien Covid-19 sebanyak 3.205 penambahan kasus baru tersebut, 627 pasien telah sembuh dinyatakan sembuh.

Kendati demikian, ditemukan 5 kasus meninggal akibat terpapar Covid-19.

Pemerintah telah mengupayakan antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia.

Mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, hingga meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan COVID-19 di rumah sakit.

Baca juga: Pasien Covid-19 Omicron yang Meninggal Dunia di Jakarta Baru Pulang dari Luar Negeri

Baca juga: Update Sebaran Covid-19 di Indonesia 22 Januari 2021: Jakarta Tambah 1.825 Kasus

Kemenkes juga telah mengeluarkan aturan baru untuk penanganan konfirmasi Omicron di Indonesia.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini