Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mengantisipasi penyebaran terorisme.
Upaya yang dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.
"Kami melakukan pembangunan fisik dan non fisik di mana pembangunan non fisik dilakukan melalui pembangunan karakter, semangat toleransi dan semangat membangun kerukunan," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar, dalam keterangannya, pada Rabu (26/1/2022).
Menurut dia, tujuan kerjasama ini untuk menghadirkan negara dalam kehidupan masyarakat agar masyarakat bisa menyadari dan paham mengenai adanya paham-paham radikalisme atau ekstrimisme.
Potensi bahaya radikalisme, kata dia, dapat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.
Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasanyang Mengarah pada Terorisme merupakan kerjasama antara BNPT dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Yusharto Huntoyungo, mengatakan upaya pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme agar sampai pada tingkat desa.
Menurut dia, pelaksanaan sampai tingkat Desa sangat potensial untuk dilakukan karena saat ini jumlah Desa di Indonesia berjumlah 74.962 Desa dan memiliki perangkat desa mencapai enam juta lebih termasuk PKK posyandu dan karang taruna yang menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa, sehingga akan lebih mengena kepada masyarakat.
Baca juga: Kepala BNPT Sebut Penetapan Tersangka Terorisme terhadap Munarman Tak Berkaitan dengan FPI
"Jadi diharapkan penanganan ekstrimisme dan radikalisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme ini tidak hanya sampai pada tingkat pemerintah daerah, tetapi juga sampai dengan tingkat Desa. Dalam kerjasama ini Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa," ujarnya.
Yusharto Huntoyungo, menyatakan bahwa secara preventif kita dapat memilih desa-desa sebagai pilot project untuk dapat diberikan deradikaslisasi paham-paham terorisme.
Materi dan contoh-contoh praktis dapat dipelajari oleh perangkat desa melalui peningkatan kapasitas.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar menyampaikan salah satu bentuk kerjasama dengan kementerian/lembaga lain dalam upaya untuk menangkal paham radikalisme yang berkembang dimasyarakat mengeluarkan program Warung NKRI (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI).
"Akan tetapi, hal tersebut tidak semudah itu dapat memberikan paham anti radikalisme dan ekstrimisme berbasis kekerasan kepada masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa salah satu hambatan dalam menangkal paham radikalisme di daerah adalah karena masih adanya pemerintah daerah yang semangat nasionalismenya kurang dengan hanya memilikirkan terkait dengan konstituennya," tandasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Sepakat Ekstradisi: Koruptor, Narkoba, Terorisme Tak Bisa Lagi Sembunyi di Singapura