“Artinya apa korupsi tidak mungkin juga hilang, tapi paling tidak kita harus meminimalisasi praktik ini dengan dua cara, orangnya musti punya amanah, punya akhlak tetapi juga SOP harus ada,” imbuhnya.
Lebih lanjut Erick Thohir mengatakan, langkah pemerintah ke depan harus menyelematkan asuransi di Indonesia agar kepercayaan masyarakat pada bisnis ini tidak hilang.
Pasalnya, jika kepercayaan itu hilang maka orang-orang akan membeli asuransi dari luar negeri, dan disitulah ekonomi Indonesia akan menuju kehancuran.
“Asuransi ini bisnis kepercayaan, kalau kasus Jiwasraya, Asabri tidak diselesaikan atau kasus asuransi lainnya belum diselesaikan, maka industri asuransi itu akan kolaps, dana pensiun akan kolaps. Sekarang kalau itu kolaps masa depan pensiunan kita gimana, yang udah berjibaku puluhan tahun bekerja terus hilang, ini akan sangat bahaya kalau tidak ada kembali namanya perbaikan dari pada sistem dan kepercayaan itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jaksa Agung Republik Indonesia Sanitiar Burhanuddin, mengatakan bahwa kasus mega korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang dilakukan Komisaris Utama PT Trada Alam Minerba Tbk Heru Hidayat, merupakan kasus yang menyebabkan kerugian negara di luar nalar.
“Dengan mempertimbangkan bahwa nilai kerugian negara yang timbul di luar nalar. Bayangkan Jiwasraya Rp 16 triliun, Asabri Rp 22 triliun. Uang bukan sedikit dan banyak korban yang timbul dari perbuatan tersebut,” kata Burhanuddin.
Burhanuddin menilai hukuman mati pantas diterima Heru Hidayat lantaran terlibat dalam tindak pidana korupsi di PT Asuransi Jiwasraya. Dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya, Heru dihukum penjara seumur hidup karena kerugian negaranya lebih dari Rp 16 triliun.
Sementara itu, lewat video pendek salah satu nasabah mengaku bersyukur dengan keputusan Pemerintah lewat Menteri BUMN Erick Thohir mengalihkan asuransi mereka dari Jiwasraya ke IFG life. Keputusan ini kata dia (nasabah) ada komitmen Erick Thohir untuk menyelesaikan kerugian yang dialami oleh nasabah Jiwasraya.
“Peralihan asuransi kami dari Jiwasraya ke IFG life, kami patut bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini kementerian BUMN, pak menteri Erick Thohir telah menunjukkan komitmen kepada kami semua bahwa pemerintah tidak berdiam diri terhadap kesulitan yang hadapi pada saat kami melihat asuransi yang menjadi masa depan kami menjadi tumpuan kami ketika kami pensiun itu mengalami kesulitan keuangan,” kata nasabah yang tidak disematkan namanya dalam video.
“Dengan adanya restrukturisasi ini kami mendapat secercah harapan, mendapatkan harapan yang telah mulai ragu tadi menjadi bersinar kembali, menjadi cerah kembali, kami ada harapan dari pemerintah ini cukup besar untuk berkomitmen menyelesaikan hak hak yang menjadi masa depan kami,” jelasnya.
Diakhir video tersebut, nasabah tersebut mengucapkan terimakasih atas kepedulian Erick Thohir yang sudah peduli kepada nasib mereka.
“Sekali lagi terimakasih Pemerintahan Republik Indonesia, terima kasih kepada Pak Menteri atas semua daya upaya untuk menyelesaikan menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan asuransi kita,” pungkasnya.