Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin merasa prihatin dengan bentrokan yang terjadi di Sorong, Papua Barat.
Sebagai orang yang menaruh perhatian akan kesejahteraan Papua, Wapres merasa bertanggung jawab.
"Wapres prihatin dan apalagi itu korban jiwa sudah cukup banyak. Jadi Wapres berharap pertama pada pihak keamanan, tentu supaya itu segera tertangani dengan baik," kata Jubir Wapres, Masduki Baidlowi, dalam pesan yang diterima, Rabu (26/1/2022).
Masduki berharap kejadian tersebut tidak berlanjut.
"Jangan sampai terjadi berkelanjutan, karena memang itu kan ada semacam salah paham, miskomunikasi antara dua kelompok, bahkan ada yang terbakar di dalam diskotik, tempat hiburan," kata dia.
Baca juga: Update Bentrokan di Sorong: 17 Jenazah Dipindahkan ke Lemari Pendingan, Kapolda Jamin Keamanan
Dia meminta kepada aparat kepolisian untuk terus berkoordinasi dengan pihak-pihak, tokoh-tokoh masyarakat, .
"Tokoh-tokoh keagamaan, stakeholder kemasyarakatan di sana supaya semuanya jangan sampai terjadi salah paham, supaya semuanya bisa tertangani dengan baik," pungkasnya.
Sebagai informasi, belasan orang dikabarkan mati terbakar di tempat karaoke Double O saat terjadi kerusuhan dua keompok warga di Kota Sorong, Papua Barat pada Selasa (25/1/2022)
Dikutip dari Tribun Papua, selain menewaskan belasan orang, dua kendaraan dan tempat karaoke ludes terbakar.
Tak hanya itu, satu orang lainnya ditemukan meninggal dengan luka tebasan senjata tajam.
Tempat karoke itu diduga bakar salah satu kelompok massa yang bertikai. Sejumlah pengunjung dan pegawai tak sempat melarikan diri sehingga terjebak di tempat karaoke.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan jumlah korban meninggal dunia yang sebelumnya 19 orang menjadi 18 orang.
Adapun jumlah orang yang meninggal dunia yang diralat merupakan korban yang terbakar di tempat hiburan Double0.
"17 orang terbakar di tempat hiburan Double0 dan 1 orang meninggal akibat penganiayaan," tukas Dedi.
Adapun identitas korban mayoritasnya adalah pekerja di tempat karaoke Double O.
Mereka ada yang berprofesi sebagai penari hingga vokalis.