Selain rombongan yang memasakkan makanan untuk Soeharto, ia juga dibawakan bekal dari Tien Soeharto atau sering dikenal dengan sebutan Bu Tien.
Bekalnya adalah sambal teri dan kering tempe.
3. Kondisi blusukan sangat memprihatinkan tapi Soeharto menikmatinya
Saat itu kondisi Indonesia sedang terpuruk maka dalam perjalanan Soeharto sering menemukan kondisi yang memprihatinkan.
Baca juga: Tutut Soeharto Gugat Jasa Marga dan 10 Pihak Lain Senilai Rp600 Miliar
Menurut penuturan Jenderal Purnawirawan Tri Sutrisno mantan ajudan yang kemudian menjadi Wakil Presiden Soeharto melalui buku 'Soeharto The Untold Stories' terbitan Gramedia menjelaskan tentang hal ini.
Kondisi saat blusukan sangat memprihatinkan, Tri heran kenapa seorang presiden kok nerimo saja.
Bahkan Soeharto terlihat senang blusukan.
"Saya melihat pak Harto menikmati perjalanan keliling desa itu," kata Tri Sutrisno dalam buku tersebut.
4. Mengorek informasi dari petani
Tahun 1965 inflasi capai 500 persen harga beras naik 900 persen defisit anggaran belanja mencapai 300 persen dari pemasukannegara indonesia di ambang kebangkrutan.
Setelah dilantik jadi pejabat presiden 1967 Soeharto keliling daerah dan kumpulkan informasi dari petani.
Soeharto sadar petani dan swasembada pangan menjadi kunci untuk perbaiki perekonomian Indonesia.
Dari berkeliling Soeharto tahu apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pangan.
Ini cikal bakal Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun.
Baca juga: Tutut Soeharto Gugat Jasa Marga dan 10 Pihak Lain Senilai Rp600 Miliar