“Pekerjaan rumah berikutnya adalah rencana AMSI untuk membuat agensi iklan untuk anggota-anggotanya. Ini bukan sekadar untuk mencari pendapatan, tapi ini adalah salah satu tools untuk menyehatkan ekosistemnya,” kata Wens.
Menurut Wens, apa yang diinisiasi AMSI lewat agensi bersama itu sebetulnya untuk penyehatan ekosistem karena ada standar yang disepakati.
Baca juga: IDC AMSI 2021 Digelar Bulan November, Membahas Inovasi dalam Penguatan Ekonomi Digital
“Apa yang dilakukan AMSI dalam program ini merupakan upaya agar kita memenuhi standardisasi dan menyehatkan ekosistem lewat inisiatif yang besar,” ujar Wens.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Artotel Suites Bianti Yogyakarta berlangsung 27-28 Januari 2022 ini, juga menghadirkan narasumber Jason Lambert dari Newsgain-Internews secara online.
Menurut Jason, pendekatan yang dilakukan oleh para trainer selama tahun pertama program sudah ada progres yang dicapai.
Memang masih ada kekurangan, dan melalui pelatihan untuk trainer ini diharapkan persoalan-persoalan yang muncul selama pendampingan tahun pertama bisa diselesaikan pada tahun kedua program.
Acara ini juga menghadirkan dua narasumber yang diharapkan memperkaya modul pelatihan peningkatan kapasitas media lokal anggota AMSI. Mereka adalah Chief Technology Officer Buddyku-MNC, Heru Tjatur dan Bunga Anggraini, Country Director Dailymotion.
Keduanya memberikan materi mengenai peluang monetisasi konten di platform multimedia dan pentingnya infrastruktur digital untuk pengembangan bisnis media online.
Heru Tjatur mengatakan media massa online harus memikirkan infrastruktur digital, dalam hal ini teknologi yang digunakan.
Baca juga: Tingkatkan Kepercayaan Publik, AMSI Rumuskan Indikator Kepercayaan Media Digital
Bukan sekadar konten saja yang diperhatikan, tapi juga daya dukung teknologi. Hal ini berpengaruh pada model bisnis yang harus disesuaikan dengan kemampuan media.
“Media-media di daerah harus bisa memiliki kesadaran terhadap teknologi informasi,” katanya.
Pembicara lain Bunga Anggraini dari Dailymotion menyampaikan potensi konten video bagi publisher. Potensi tersebut bisa dimaksimalkan dengan konsistensi membuat konten.