Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jenazah Serda Rizal tiba di rumah duka keluarga, di Kampung Bojong Suren, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (28/1/2022) malam.
Isak tangis keluarga, kerabat, teman, dan warga setempat, menyambut kedatangan Serda Rizal yang kini dianugerahi pangkat Sertu Anumerta.
Dandim 0624/Kabupaten Bandung, Letkol Arh, Dhama Noviang Jaya mengungkapkan, pihaknya sudah menerima jenazah Sertu Anumerta Muhamad Rizal di Bandara Husein Sastranegara Bandung.
"Kemudian kami antar sampai rumah duka di Kabupaten Bandung, untuk selanjutnya disemayamkan oleh keluarga," ujar Dhama, di rumah duka.
Dhama mengatakan, Serda Rizal akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Kota Bandung pada Sabtu (29/1/2022) dipimpin KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
"Sementara direncanakan, yang akan menjadi pemimpin upacara saat pemakaman, adalah bapak KSAD sendiri yang akan hadir di Kota Bandung," kata Dhama.
Dhama mengatakan, Serda Rizal adalah anak yang sholeh dan ia prajurit yang berdinas dengan sangat disiplin dan baik.
"Selalu menaati perintah atasannya dalam bertugas, dan saat melaksanakan operasi juga Sertu Rizal sangat gigih melaksanakan tugas, selama di wilayah operasi di Papua, Kodam 17 Cendrawasih," ucapnya.
Dimakamkan Sehari Setelah Momen Ulang Tahun
Pemakaman Serda Rizal digelar di momen ulang tahunnya yang ke-24. Selama hidupnya, Serda Rizal dikenal sebagai pemuda yang rajin puasa Sunnah. Rizal lahir pada 28 Januari 1998.
"Dia ulang tahun yang ke-24," ujar Aca, ayah Serda Rizal yang terlihat terus meneteskan air matanya.
Selain itu, kata Aca, anaknya sudah berencana melangsungkan pernikahan pada 2023.
"Sekarang baru tunangan. Tunangannya tahun kemarin, sebelum berangkat ke Papua," kata dia.
"Itu, tunangannya juga nangis terus tak berhenti, di dalam," kata Aca.
Dalam kesehariannya, Serda Rizal taat dalam beribadah.
"Dalam masalah keagamaan, dia anak saleh, jauh lebih taat, daripada saya selaku orang tuanya," ujar Aca saat ditemui di rumah duka di Kampung Bojong Suren RT 01, RW 11, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: 3 Prajurit Gugur Ditembak KKB di Papua, Panglima TNI: Tidak Ada Provokasi, Justru Kami yang Diserang
Menurut Aca, anaknya itu selalu berpuasa Senin dan Kamis.
"Sejak SMA sampai sekarang dia belum pernah meninggalkan puasa sunah, puasa Senin Kamis," kata Aca, yang meneteskan air mata mengingat almarhum.
Bahkan, kata Aca, minggu-minggu kemarin, saat anaknya melakukan video call-bersamanya, ia sedang berpuasa.
"Bahkan sama mamanya juga disuruh udah aja makan obat (karena sedang sakit), katanya biarin aja pas buka puasa," kata Acha.
Rizal adalah anak kedua dari dua bersaudara, anak pasangan Aca dan Shinta Wulan Ningsih (48).
Aca mengatakan, sebelumnya Rizal bertugas di Purbalingga 406. Setelah itu, ditugaskan ke Papua pada tahun 2019.
"Sepulang dari Papua dia dikursuskan selama 5 bulan di Cimahi Infanteri kepelatihan. Habis kursus dia ke Purbalingga lagi, terus dari Purbalingga di tarik ke Sragen 408," kata Aca.
Lalu, kata Aca, Rizal diberangkatkan lagi ke Papua pada Agustus 2021.
"Rencananya pulang bulan Mei," kata dia.
Namun takdir berkata lain, Serda Rizal gugur dalam baku tembak dengan KKB Papua. Aca mengatakan, seharusnya hari ini adalah hari ulang tahun Rizal.
Dihubungi Kasad Jenderal Dudung Abdulrahman
Aca mengatakan, dapat kabar anaknya gugur saat baku tembak dengan kelompok separatis teroris Papua pada Kamis (27/1/2022) pagi.
"Saya juga gak tau, lagi nganterin sekolah keponakan di SMP 2, pas pulang dari sana, tetangga ngomong."
"Di rumah pada nangis, ada apa, saya nanyain ke anak saya yang gede, ia jawab, 'Pak, Izal meninggal'," ujar Aca.
Aca mengaku, awalnya ia tak percaya, temannya pun tidak memberi kabar kepadanya, ia dapat kabar dari teman tunangan almarhum.
"Beberapa menit setelah itu, Kasad ngabarin itu Serda Rizal meninggal, baru saya percaya," kata Aca.
Apalagi, setelah ada utusan dari Kodam III Siliwangi yang datang ke rumahnya memastikan kabar duka tersebut.
"Bahkan tadi utusan dari Kasad Jenderal Dudung Abdurachman sudah ke sini. Kalau gak ada halangan, besok mau datang ke sini," kata Aca.
Baca juga: 3 Prajurit TNI Gugur, Kapolda Papua Minta Bupati Puncak Berkomunikasi dengan KKB
Dua Peluru Bersarang di Tubuh
Dua tembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua memberondong tubuh Serda Rizal, prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak di Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022).
Serda Rizal merupakan prajurit TNI yang orangtuanya tinggal di Kecamatan Dayehkolot Kabupaten Bandung. Isak tangis pun pecah saat mendapati kabar duka tersebut.
Ayah Mochamad Rizal, Aca Suhendar (52) mengaku awalnya mengetahui anaknya menjadi korban saat kontak senjata, dari teman tunangannya. Saat itu, kabar yang dia terima, Serda Rizal ditembak di paha.
"Namun kalau hanya tertembak di bagian paha, mungkin tak sampai meninggal, ternyata ia juga katanya tertembak di bagian perut," ujar Aca ditemui di kediamannya.
Saat itu, awalnya dia tak percaya. Teleponnya tiba-tiba berdering. Saat diangkat, membawa pesan duka.
"Namun, saya tak begitu percaya, tapi saat menerima telepon dari TNI, baru saya percaya," kata Aca.
Serda Mochamad Rizal, merupakan satu dari tiga anggota TNI yang gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua, sekiatar pukul 05.30 WIT.
Menurut Aca, anaknya berangkat tugas ke Papua, Agustus tahun lalu dan rencananya, bulan Mei akan pulang ke sini.
"Tentu kami sangat kehilangan, dia anak yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian," kata Aca, sambil meneteskan air matanya.
Aca mengatakan, mau tugas di Bandung atau Papua, kalau sudah takdir tidak bisa menolak.
"Kami sangat kehilangan, namun kami sudah menerimanya, ikhlas dan bangga anak saya gugur dalam menjalankan tugas negara, semoga sahid," ucapnya.
Di dalam rumah, ibu dan keluarganya yang lain tak kuasa menahan tangis, beberapa kerabatnya berusaha menenangkan keluarga.
Kronologi
Dua prajurit TNI tewas tertembak di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022). Dua prajurit itu adalah Serda Rizal dan Pratu Baraza, yang sedang bertugas di sana.
Siatuasi saat ini di lokasi penembakan di di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua belum aman.
Pelaku penembakan yang disebut dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih terus menyerang dan mengeluarkan tembakan.
KKB oleh pemerintah dinyatakan sebagai organisasi teroris yang mengacaukan keamanan negara. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, kedua prajurit TNI yang ditembak KKB Papua masih berada di lokasi.
Pihak TNI sedang berusaha melakukan evakuasi.
Baca juga: Jenazah Sertu Anumerta Rizal Tiba di Kampung Bojong Suren Bandung, Keluarga Tak Kuasa Menahan Tangis
Dijelaskan Kapendam, Serda Rizal meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Pratu Baraza meninggal saat menjalani perawatan di puskesmas setempat.
"Dari dua prajurit TNI yang tertembak, satu orang meninggal dunia di tempat atas nama Serda Rizal. Sedangan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut, setelah mendapat penanganan di Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Kamis.
Menurut Aqsha, personel dari Pos TNI Gome masih berusaha mengevakuasi korban karena KKB masih melepaskan tembakan.
"Sampai saat ini masih terjadi kontak tembak di lokasi tersebut," kata dia.
Pihaknya berharap konflik bersenjata yang sudah lama tidak terjadi di Puncak bisa segera berakhir. Selain itu, Aqsha meminta dukungan dari semua pihak agar personel TNI bisa menjalankan tugas dengan baik
"Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI," kata Aqsha.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Serda Rizal yang Gugur Ditembak KKB Dimakamkan di Momen Ulang Tahun ke-24, Kekasihnya Nangis Terus