News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Indonesia Punya 6 Jenis Vaksin Booster, Ini Efek Sampingnya

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indonesia kini mempunyai total 6 jenis vaksin booster untuk masyarakat. Simak efek samping masing-masing vaksin boosternya di artikel ini.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus harian Covid-19 mencapai 32.211 pada Jumat (4/2/2022).

Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

"Bagi yang belum divaksin agar segera divaksin. Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, booster agar segera vaksin booster," ujar Presiden dalam keterangannya, di Kota Medan, Kamis (3/2/2022), dikutip dari setkab.go.id.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Hendi Genjot Vaksinasi Booster dan Hentikan PTM Dua Minggu

Baca juga: Daftar Vaksin Booster di Indonesia dan Jumlah Dosis yang Tepat untuk Masyarakat

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi menambah vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster.

Kini, total ada enam jenis vaksin booster di Indonesia, yakni Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Zifivax dan Sinopharm.

Keenam vaksin tersebut diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksin primer (dosis pertama dan kedua) setidaknya selama 6 bulan.

Sama seperti penyuntikan vaksin dosis pertama dan dosis kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping pada penerimanya.

Berikut ini efek samping dari 6 vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster.

Baca juga: 1000 Dosis Vaksin Booster untuk Lindungi Karyawan Petrokimia Gresik dari Virus Covid-19

Baca juga: Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster Cek di PeduliLindungi, Ini Efek Samping Setelah Vaksinasi

CoronaVac atau Sinovac

Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Sinovac antara lain nyeri di lokasi suntikan, dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.

Pfizer

Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Pfizer antara lain nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.

AstraZeneca

Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin AstraZeneca antara lain nyeri di lokasi suntikan, kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang, dan mual.

Baca juga: Mendagri: Apa Pun Variannya, Vaksinasi dan Prokes Adalah Kuncinya

Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, 2.000 Karyawan BPJAMSOSTEK di Jakarta Terima Vaksin Booster

Moderna

Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Moderna antara lain lemas, sakit kepala, menggigil, demam, dan mual.

Zifivax

Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Zifivax antara lain timbul nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual, dan diare dengan tingkat keparahan grade satu dan dua.

Sinopharm

Efek samping vaksin booster Sinopharm yang mungkin muncul antara lain nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, kemerahan, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.

Artikel Terkait Lainnya

(Tribunnews.com/Widya) (Kompas.com/Mela Arnani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini