News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Panglima TNI Dukung Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Merah Putih: Siap Bantu Cari Relawan

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Terima Tugas Pengamanan Saat KTT G20 di Bali Sabtu (27/11/2021). Dalam artikel mengulas tentang vaksin Merah Putih yang akan uji klinis tahap 3

Sementara itu, uji klinis tahap satu rencananya akan dilakukan 9 Februari 2022 dan uji klinis tahap dua akan dilakukan dua minggu kemudian.

Baca juga: Tingkatkan Imun, Binda Sulut Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi Booster

Luhut Sebut Vaksin Merah Putih Diproduksi Juni 2022

Rencananya, vaksin Merah Putih segera diproduksi secara massal pada bulanJuni 2022 mendatang.

Dikuti[ dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves,  Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, vaksin Covid-19 Merah Putih dapat diproduksi pada Juni 2022.

Sehingga vaksin buatan dalam negeri itu nantinya segera bisa digunakan untuk mendukung ketersediaan vaksin Covid-19 di Tanah Air.

 "Ada juga vaksin buatan dalam negeri Merah Putih, Itu nanti pada bulan Juni tahun ini sudah produksi," kata Luhut ketika memberikan paparan pada Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia sebagaimana dilansir dari tayangan YouTube Yakoma PGI, Sabtu (29/1/2022).

Serah terima bibit vaksin merah putih dilakukan simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, Selasa (9/11/2021). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Luhut juga mengungkapkan, pemerintah akan membuat research center atau pusat riset vaksin Covid-19 yang akan berlokasi di Bali.

Dalam pengembangannya, pemerintah akan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan farmasi dunia seperti Merck, Pfizer dan Cansino.

 "Yang jelas di Bali kami akan membuat research center untuk vaksin. Nah itu bekerja sama ada dengan Merck, ada dengan Pfizer dan juga dengan Cansino," ucapnya.

 Dalam kesempatan itu, Luhut pun menyebut, banyak ahli di bidang kesehatan, epidemiologi serta farmasi di Indonesia yang memiliki kemampuan baik.

Luhut mengakui, selama ini mereka kurang diberdayakan oleh negara.

"Saya setelah menangani Covid-19 ini saya baru sadar betul bahwa ahli-ahli kita ini jago-jago-jago, hebat-hebat.”

“Hanya selama ini kurang kita berdayakan. Selama ini kita pikir orang asing lebih hebat," tuturnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Kompas.tv/ Theo Reza)

Simak berita lainnya terkait Penanganan Covid

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini