News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Agama Puji Kerukunan Antar Umat Bergama di Papua

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan keragaman suku dan agama menyempurnakan keindahan alam yang ada di Papua.

Demi merawatnya, Yaqut menyatakan segenap penduduk Papua harus terus membudayakan toleransi dan gotong royong.

"Papua sejatinya tanah yang damai, meski mayoritas warga Papua beragama Kristiani namun kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi paling timur negara kesatuan Republik Indonesia ini tetap terjaga harmonis dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” kata Yaqut pada Perayaan Ibadah ucapan syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167 tahun, Senin (7/2/2022) seperti dalam siaran persnya.

Menurut Yaqut, HPI dirayakan untuk memperingati maksudnya 2 misionaris asal Jerman yaitu Otto dan Geisler, yang pertama kali tiba di Pulau mansinam Papua Barat pada 5 Februari 1855, untuk menyebarkan ajaran Kristen.

Baca juga: Menag Terbitkan Edaran Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan, Kapasitas Ibadah Berjamaah Diatur Tiap Level

Peristiwa ini menandai dimulainya transformasi di tanah Papua yang dulu dikenal sebagai daerah yang tertutup kegelapan dalam seluruh aspek.

Kemudian kerukunan antar umat beragama di tanah Papua sudah terjalin dengan baik.

"Toleransi dalam berbagai kehidupan, perlu untuk terus kita terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai mandiri sejahtera dan berkeadilan," tutur Yaqut

Yaqut mengatakan, kondisi Papua tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah.

Pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurutnya, nilai-nilai utama yang menjadi pondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan praktiknya.

"Akhirnya momentum hari pekabaran Injil 167 tahun di tanah Papua ini, dimaknai sebagai kebangkitan Papua, menuju Papua yang damai mandiri sejahtera dan berkeadilan serta tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Yaqut.

Ketua Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pendeta Hizkia Rollo mengatakan, pandangan dari Menteri Agama tersebut sangat luar biasa, terkait dengan kebersamaan dan kerukunan.

Kalau nilai-nilai itu tetap terjalin dengan baik membuat proses pembangunan di tanah Papua semakin lancar.

"Kalau tanpa dua hal tersebut maka proses pembangunan di tanah ini tidak akan berjalan dengan baik,” jelas Hezkia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini