TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih yang tertinggi di antara sejumlah tokoh yang berpeluang maju di Pilpres 2024.
Hal itu tercermin dari survei yang digelar oleh Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).
Melalui pertanyaan terbuka yang diajukan oleh peneliti KedaiKOPI terhadap responden, diketahui Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas tertinggi yakni sebesar 18,4 persen.
"Kita tanya dengan pertanyaan terbuka jika pemilihan Presiden diadakan hari ini, siapa yang Anda pilih menjadi Presiden. Yang pertama ada Pak Prabowo dengan 18,4 persen, Pak Ganjar 16,3 dan masih ada yang menyebutkan Pak Joko Widodo 11,5 persen," ujar Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo, dalam paparan hasil survei yang disiarkan kanal Youtube Total Politik, Rabu (9/2/2022).
Kunto Adi Wibowo menuturkan, alasan responden memilih Prabowo Subianto agar menjadi Presiden adalah faktor ketegasannya. 53,6 responden memuji ketegasan pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI itu.
Untuk popularitas, Prabowo Subianto masih berada di atas sejumlah tokoh nasional tanah air.
Mantan Danjen Kopassus itu mengungguli popularitas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan hingga Ridwan Kamil.
Baca juga: Sekjen Gerindra: Insya Allah Prabowo Subianto Deklarasi Capres 2024 Tahun Ini
"Kalau ditanya responden pernah mengenal tidak nama-nama berikut ini, yang paling dikenal adalah Pak Prabowo Subianto 95,2 persen. Lalu Pak Maruf Amin lalu nomor tiga Pak Anies," katanya.
Tak sampai disitu, diantara nama-nama Menteri pembantu Jokowi yang potensial sebagai Calon Presiden, Prabowo Subianto juga mengungguli sejumlah nama seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir hingga Tri Rismaharini.
Prabowo mendapatkan 45,2 persen, sementara Sandiaga 28,4 persen dan Erick 12,1 persen.
Baca juga: Survei Sebut Anies Lebih Populer di DKI Ketimbang Prabowo, Gerindra: Terus Kenapa? Pilpres Pun Belum
Survei ini dilakukan pada periode 17-24 Januari 2022 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka terhadap 1.201 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Margin of error yang ditetapkan dalam survei ini sebesar ±2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.