News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Pengamat Perkirakan Elektabilitas Ganjar Pranowo Bakal Menurun Usai Adanya Peristiwa di Desa Wadas

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022)

"Tingkat elektabilitas tertinggi Calon Presiden diraih oleh Prabowo Subianto dengan 25 persen. Disusul oleh Anies Baswedan 16,3 persen dan Ganjar Pranowo di angka 16,1 persen," ujar Direktur Eksektutif Trust Indonesia Azhari Ardinal dalam rilis Survei Nasional di Hotel DoubleTree, Jakarta, Senin (31/1/2022).

Kemudian disusul oleh Menparekraf Sandiaga Uno 7,8 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 5,7 persen. 

Lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,4 persen dan Ketua DPR Puan Maharani dengan 2,8 persen.

Ganjar Temui Warga Desa Wadas

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memenuhi janjinya untuk mendatangi langsung, Desa Wadas, Purworejo.

Ganjar bertemu dengan warga yang pro dan kontra terhadap pengadaan lahan untuk pembangunan Waduk Bener di kawasan tersebut

"Sesuai janji, hari ini saya ke Wadas. Sempat bertemu dengan warga yang setuju dengan pengadaan lahan," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).

Dalam kesempatan itu, Ganjar tampak berkomunikasi dengan sejumlah warga yang baru saja mengikuti pengukuran tanahnya bersama petugas BPN.

Saat itu, tangan Ganjar juga masih dalam kondisi diperban karena baru mengalami patah tulang.

Ganjar pun berpesan agar warga Desa Wadas tetap rukun meski ada yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Waduk Bener.

Baca juga: Pasca Konflik di Desa Wadas, Bagaimana Pengaruhnya terhadap Elektabilitas Ganjar Jelang Pilpres 2024

"Yang penting rukun ya. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju, tidak apa-apa. Yang penting rukun," ujar Ganjar.

"Kenapa? agar persaudaraanya nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati, daling menghargai. Nanti yang belum setuju, kita ajak ngobrol lagi," tambahnya.

Di sisi lain, Ganjar juga kembali menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi terhadap warga di Desa Wadas.

"Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf karena kejadian kemarin," ungkap Ganjar.

"Memang masih ada warga yang tidak setuju dengan pengambilan quarry untuk Bendungan Bener. Nanti kita ajak ngobrol semuanya, bersama Komnas HAM juga ya," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini