TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Timur (Kaltim) menghelat Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-7 pada Selasa (15/2/2022).
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Chriswanto Santoso mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan, sebagaimana yang juga ia ungkapkan saat menemui Presiden Jokowi pada Jumat (11/2/2022) di Istana Bogor.
Saat itu, menurut KH Chriswanto, Presiden Jokowi berpesan masalah kebangsaan tak akan pernah selesai.
Untuk itu butuh penguatan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Kebangsaan menjadi prioritas kami, karena analoginya sederhana. Indonesia ibarat kapal besar, bila kapal ini oleng maka kita warga bangsa, termasuk umat Islam di dalamnya tidak bisa bekerja, beribadah, dan beraktivitas dengan baik,” ujar KH Chriswantos Santoso di sela-sela Munas VII LDII Kaltim.
Baca juga: Hari Pers Nasional, DPP LDII Ingatkan Tugas Berat Pers Sebagai Kontrol Sosial
Baca juga: LDII Bermitra dengan Polri Tuntaskan Urusan Kebangsaan Terkait Radikalisme
Ia meminta warga LDII berupaya keras agar kapal besar Indonesia ini tetap stabil.
Agar tetap menjadi ruang yang kondusif untuk beragama, berbangsa, dan bernegara.
KH Chriswanto juga mengingatkan, pesan Presiden Jokowi terkait kebangsaan yang kerap diterpa masalah.
Permasalahannya, bukan karena keberagaman bangsa Indonesia, tetapi menurutnya adalah nilai-nilai kebangsaan Indonesia selalu menghadapi tantangan dari ideologi transnasional.
“Ada ideologi, yang selalu ingin mendominasi kehidupan berbangsa dan bernegara, dari libearisme, sosialisme, hingga radikalisasi agama,” pungkasnya.
Sejarah bangsa ini, menurut KH Chriswanto telah melewati masa-masa sulit akibat dominasi ideologi tertentu.
Baca juga: Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Apresiasi Permintaan Maaf Khalid Basalamah Soal Wayang
Baca juga: Setelah Ibu Hamil, Anggota Brimob Jadi Keganasan Begal di Bekasi
Chriswanto mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama warga LDII, untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebuah bangsa dinilai dari karakternya, kita memiliki nilai luhur seperti gotong-royong, jujur, kerja sama, saling menghormati dan menghargai, maka jangan sampai tergerus sifat individualistik yang liberal,” ujarnya.
Untuk menjaga nilai-nilai bangsa itu, DPP LDII mendirikan pondokkarakter.com dan Sekolah Pamong Indonesia (SPI).