TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi polemik potongan video ceramah ustaz Khalid Basalamah tentang wayang viral, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhammad Cholil Nafis menyampaikan pendapatnya.
Wayang, kata dia, merupakan mahakarya seni bertutur yang telah ditetapkan UNESCO menjadi Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan mengagumkan di bidang narasi dan warisan budaya yang indah dan mengagumkan pada 7 November 2003 lalu.
Ia mengatakan wayang bernilai seni dan mendekatkan Islam kepada umat.
Menurutnya maslahat atau kebaikan yang diberikan oleh wayang lebih banyak.
“Tergantung penggunaannya, kalau untuk kebaikan jadi kebaikan, pun sebaliknya jika digunakan untuk keburukan. Jadi, wayang hanya alat saja, tidak ada hukum yang melekat di dalamnya,” kata Cholil dikutp dari laman NU Online, nu.or.id, pada Rabu (16/2/2022).
Ia juga menyayangkan sikap penceramah yang mendikotomikan Islam dan kebudayaan.
Menurutnya, hubungan antara Islam dan kebudayaan tidak harus bertentangan.
“Sebenarnya tidak harus dikotomis. Islam dijadikan budaya tidak apa-apa, budaya diislamkan juga sama-sama bisa,” kata Cholil.
Baca juga: Khalid Basalamah Klarifikasi Soal Wayang, Wasekjen MUI: Kita Maafkan dan Ini Jadi Pelajaran
Menggunakan wayang sebagai medium dalam berdakwah, kata Cholil, diperbolehkan selama tidak melanggar syariah.
“Al-’adah al-muhakkamah, tradisi menjadi hukum ketika tidak ada ketentuan, termasuk tidak ada ketentuan cara dakwah,” kata dia.
Ia juga menjelaskan bahwa para wali khususnya Sunan Kalijaga telah menggunakan wayang sebagai jalan untuk menyebarkan Islam di nusantara.
“Bahkan dakwah itu hadir di abad ke 14 juga digunakan oleh agama Hindu. Bukan berarti punya Hindu, tetapi sebelum Hindu pun, wayang sudah ada,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, ustaz Khalid Basalamah mengklarifikasi potongan ceramahnya terkait ramainya persoalan wayang yang disebut bertentangan dengan tradisi islam.
Akibat potongan ceramah itu, Khalid banyak dikritik karena dituduh mengharamkan budaya wayang karena dianggap melanggar syariat.
Merespons hal itu, ustaz kondang yang memiliki jutaan follower fan subscriber itu menyampaikan permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jamaahnya terkait wayang.