Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kick Off Meeting Youth 20 atau Y20 Indonesia 2022 resmi diselenggarakan secara virtual, Sabtu (19/2/2022) kemarin.
Agenda ini menjadi penanda dimulainya serangkaian agenda dalam Konferensi Tingkat Tinggi Y20 di Indonesia.
Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku Keynote Speech dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya terkait dengan penyelenggaraan Y20 Indonesia 2022.
Dia mengingatkan pemuda memiliki sejumlah tantangan di masa, mulai dari digitalisasi hingga akibat pandemi.
Namun, dia meyakini tantangan itu akan bisa dihadapi oleh pemuda saat ini. Karena, dia meyakini pemuda merupakan mesin perubahan karena adaptif, inovatif, dan interaktif.
Dalam pidatonya, Airlangga juga meyakini Y20 memiliki peran dalam pemulihan berbagai hal akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemuda di Dunia Diharapkan Kampanyekan Peningkatan Vaksinasi Global
“Sekali lagi saya sampaikan dukungan kepada Y20 dalam mengumpulkan berbagai pemikiran untuk mengatasi persoalan,” ujar Airlangga.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir masyarakat dunia menghadapi tantangan global yang cukup berat akibat pandemi Covid-19, termasuk pemuda.
Namun, Zainudin berharap tantangan itu tidak mengurangi energi pemuda Indonesia dan dunia untuk menumbuhkan semangat berlomba dalam merespons pemulihan ekonomi dan kesejahteraan.
“Pentingnya fungsi dan peran pemuda tidak diragukan lagi menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini kementerian dan lembaga terkait untuk dapat terus memanfaatkan segala potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pembinaan pemuda di berbagai bidang,” ujar Zainudin Amali.
Baca juga: Perluasan Pabrik Refinery Mineral Pertama, Menko Airlangga Sebut Bupati Gresik Jadi Bupati Tembaga
Zainudin menyampaikan Indonesia mengangkat isu tambahan dalam Y20, yakni Keberagaman dan Inklusi.
Isu ini, kata dia, untuk mempromosikan Bhineka Tunggal Ika dan gotong royong melalui pendidikan inklusif berdasarkan nilai-nilai Pancasila, serta keragaman ekonomi kreatif kepada generasi muda G20 dan dunia.
Di sisi lain, Zainudin mencatat ada lebih dari 1,8 miliar anak muda di dunia saat ini. Dia pun menyaksikan bagaimana anak muda mengambil peran untuk memecahkan masalah, terutama di era pandemi.
“Hal ini juga membuktikan bahwa pemuda sebagai agen perubahan memiliki solusi untuk setiap situasi yang menantang. Dan kita harus berada di sana untuk mendukung dan mendorong generasi muda kita untuk berkembang dan meningkatkan kapasitas mereka untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Baca juga: Penerima Program Kartu Prakerja Capai 11,4 Juta Orang, Menko Airlangga Beri Pesan ke Alumni Prakerja