News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PROFIL Andi Widjajanto, Mantan Seskab yang Bakal Dilantik Jokowi Menjadi Gubernur Lemhanas

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Pertahanan Andi Widjajanto di Kantor centre for Strategic and International Studies Jakarta Pusat pada Senin (7/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil dari Andi Widjajanto yang akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI pada hari ini, Senin (21/2/2022).

Pelantikan Andi dijadwalkan akan dilakukan pada pukul 11.30 WIB.

Dikutip dari Tribunnews, Andi akan menggantikan Gubernur Lemhanas sebelumnya yaitu Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau pada 12 Januari 2022 lalu.

Namun sebelum melantik Andi, Presiden Jokowi menunjuk Wakil Gubernur Lemhanas RI, Marsdya TNI Wieko Syofyan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Lemhanas RI sampai dengan diangkatnya Gubernur Lemhanas RI definitif.

Baca juga: Jokowi Akan Lantik Andi Widjajanto Sebagai Gubernur Lemhannas Hari Ini Pukul 11.00 WIB

Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 3/P Tahun 2022 tertanggal 11 Januari 2022 tentang Pemberhentian dan Penunjukkan Pelaksana Tugas Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

Lalu bagaimana profil dari Andi Widjajanto? Berikut ulasannya.

Profil Andi Widjajanto

Mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto main ke Istana Negara untuk menemui koleganya di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta, Rabu (30/9/2015). (Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe)

Dikutip dari Surya, Andi lahir pada 3 September 1971.

Sebelumnya, dirinya sempat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 3 November 2014 hingga 12 Agustus 2015.

Namun sebelum menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Andi aktif sebagai Deputi Tim Transisi menjelang terbentuknya Kabinet Kerja.

Untuk latar belakang keluarga, dirinya merupakan putra dari mantan Pangdam IX/Udayana yang juga merupakan politisi senior PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei.

Lalu untuk latar belakang pendidikan, dirinya memulai kuliah di Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Ia pun lulus pada tahun 1996 lalu kemudian juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.

Lantas meraih Master of Sciences dari Londo School of Economics dan sekaligus mendapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.

Selain itu, ia juga merupakan dosen tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Indonesia.

Baca juga: Marsdya TNI Wieko Syofyan Terima Undangan Rencana Pelantikan Gubernur Lemhanas Besok

Dalam internal PDI Perjuangan, Andi memiliki hubungan erat dan sedekat hubungan ayahnya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri serta mempunyai pengaruh kuat di lingkungan internal partai pengusung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Bahkan peneliti tentang Indonesia dari Australia National University (ANU), Marcus Mietzner menyebu Andi sebagai salah satu figur dan pemikir penting (di hadapan Megawati) pada pemenangan Jokowi-JK.

Dirinya banyak terlibat dalam konsep kampanye hingga debat capres Jokowi yang merupakan bagian dari pemikiran orisinil Andi Widjajanto.

Dalam riwayat pekerjaan, ia juga pernah tercatat sebagai Koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebagai peneiliti di jurusan HI di UI.

Selanjutnya, Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik Internasional Global, bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan DIrektur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan UI.

Andi Widjajanto juga memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik semisal pada tahun 2000, Andi adalah anggota Delegasi Indonesia dalam “ASEAN Plus Three Forum Pemimpin Muda” untuk menyajikan sebuah makalah akademis “The Positif Perdamaian untuk Asia Timur.”

Lalu pada tahun 2001, dirinya juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam “1st Majelis Rakyat ASEAN” untuk menciptakan jaringan antar organisasi masyarakat sipil ASEAN.

Di tahun yang sama, ANdi juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam “4th ASEAN University Jaringan Forum” untuk menyajikan sebuah makalah akademis berjudul “Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN”.

Setahun berselang, dirinya juga menjadi anggota dari Task Force yang diselenggarakan oleh Science Institute (LIPI) Indonesia di bawah kerjasama dengan Military College of Indonesia (Sesko TNI) untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia.

Dirinya juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS) di bawah kerjasama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia pada tahun 2001-2002.

Andi juga pernah tercatat sebagai anggota National Security Task Force yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk perumusan Polri Bill, Bill Pertahanan, Angkatan Bersenjata Bill, dan Strategic Defense Revie selama 2001-2002.

Selama setahun itu, ia juga menjadi seorang peneliti di Institut Penelitian Untuk Demokrasi dan Perdamaian (RIDEP) untuk menganalisis dan mempublikasikan beberapa artikel pada dinamika keamanan saat ini di Asia Tenggara.

Kemudian pada tahun 2003-2006, ia tercatat sebagai anggota Kelompok Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk meninjau Strategi Keamanan Nasional Indonesia pada tahun 2003-2006.

Lalu pada tahun 2005-2006, ia menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis yang diselenggarakan oleh Indonesia Institute.

Andi berperan dalam perumusan rekomendasi kebijakan untuk restrukturisasi bisnis militer di Indonesia.

Baca juga: Jokowi Lantik Mantan Seskab Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhannas Hari Ini

Di tahun yang sama, Andi Widjajanto juga menjabat sebagai Koordinator Proyek dan Fasilitator Kelompok Kerja Indoensia untuk Reformasi Intelijen yang diselenggarakan oleh PACIVIS terkait rumusan RUU Intelijen Nasional.

Ia pun pernah juga menjadi dosen di SESKO TNI untuk melakukan postur pertahanan dan Strategis Kepemimpinan Modul.

Pada tahun 2006, Widjajanto menjadi anggota Tim Penelitian "Sistem Pertahanan Nasional Project" yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk meninjau Sistem Pertahanan Nasional Indonesia.

Pada tahun itu juga, ia menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam "ke-3 Malaysia-Indonesia Colluqioum", yang diselenggarakan oleh ISIS-Malaysia dan CSIS-Jakarta, Kuala Lumpur, Malaysia, 17-20 Juli 2006.

Ia juga merumuskan rekomendasi kebijakan pada peningkatan Indonesia- hubungan bilateral Malaysia.

Andi menjadi anggota Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan, yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk merumuskan RUU Keamanan Nasional selama 2006-2007.

Selama tahun-tahun ia menjadi anggota dari DoD Task Force for Strategic Defense Review 2006-2007 untuk merumuskan Strategic Defense Review 2007.

Pada tahun 2007, ia menjadi anggota dari Tim Penelitian "Politik Kebijakan Keamanan Nasional" yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan untuk membangun sistem keamanan nasional Indonesia

Andi juga sempat menjadi dosen di Sekolah Strategi Perang Semesta, SESKOAD (Angkatan Darat Sekolah Staf dan Komando) untuk mengkoordinasikan kuliah tentang Modul postur pertahanan Indonesia dan anggota DoD Task Force for Defense White Paper 2007 untuk merumuskan Defense White Paper di Indonesia 2007.

Pada 2008 Andi menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis, diselenggarakan oleh Indonesia Institute untuk merumuskan rekomendasi kebijakan restrukturisasi bisnis militer di Indonesia.

Ditambah kemudian menjad panitia Seminar Nasional Sistem Pertahanan Nasional Abad 21, yang diselenggarakan oleh SESKOAD, TNI-AD untuk merumuskan rekomendasi kebijakan sistem pertahanan nasional untuk abad ke-21.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Gita Irawan)(Surya/Putra Dewangga Candra Seta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini