News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rekam Jejak Andi Widjajanto, Dikenal sebagai Pengamat Intelijen Kini Gubernur Lemhanas

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Widjajanto saat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet. Berikut rekam jejaknya hingga menjadi Gubernur Lemhanas.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Andi Widjajanto menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Filipina.

Pelantikan Andi dilakukan di Istana Negara pada Senin (21/2/2022), siang.

Dilansir Tribunnews.com, pelantikan sesuai Keputusan Presiden RI nomor 21 P tahun 2022 tentang Pengangkatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

Karier apik Andi di pemerintahan ditunjang dengan segudang latar belakang keilmuan.

Dia merupakan pakar pada kajian pertahanan, hubungan internasional, dan keamanan siber.

Andi dikenal sebagai pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan.

Menurut Wikipedia, ia penah menjadi Koordinator proyek dan Fasilitator Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Intelijen, yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Global Civil Society (Pacivis) selama 2005-2006 terkait rumusan RUU Intelijen Nasional.

Berikut ulasan profil dari Andi Widjajanto yang dikenal sebagai pengamat intelijen kini telah resmi menjadi Gubernur Lemhanas.

Baca juga: Andi Widjajanto Jadi Orang Sipil Keempat yang Jadi Gubernur Lemhanas, Berikut Daftarnya

Profil Andi Widjajanto

Mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto main ke Istana Negara untuk menemui koleganya di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta, Rabu (30/9/2015). (Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe)

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Andi lahir pada 3 September 1971.

Sebelumnya, dirinya sempat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 3 November 2014 hingga 12 Agustus 2015.

Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Andi aktif sebagai Deputi Tim Transisi menjelang terbentuknya Kabinet Kerja.

Untuk latar belakang keluarga, dirinya merupakan putra dari mantan Pangdam IX/Udayana yang juga merupakan politisi senior PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei.

Baca juga: Sebelum Andi Widjajanto, Berikut Daftar Gubernur Lemhanas sejak Pertama Kali Berdiri

Pendidikan

Lalu untuk latar belakang pendidikan, Andi memulai kuliah di Universitas Indonesia jurusan dan lulus tahun 1996. Hubungan Internasional.

Kemudian, ia mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.

Lantas, meraih Master of Sciences dari Londo School of Economics dan sekaligus mendapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.

Ia juga mempelajari studi hubungan internasional di S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Selain itu, ia juga merupakan dosen tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Indonesia.

Karier di pemerintahan

Posisi Andi sebagai gubernur Lemhanas menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, yang kini menjadi duta besar Indonesia untuk Filipina.

Sebelum sampai di posisi itu, Widjajanto memang aktif di lingkaran Istana sejak 2014.

Bahkan, dia mendapat jabatan penting di pemerintahan Jokowi.

Andi mulai terlihat kiprahnya di pemerintahan ketika menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK), dengan tugas mempersiapkan transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Yudhoyono-Boediono ke Jokowi-JK.

Baca juga: Harta Kekayaan Andi Widjajanto, Gubernur Lemhanas yang Baru, Rp12,5 Miliar di Tahun 2015

Setelah itu, dia dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Sekretaris Kabinet pada 3 November 2014.

Namun, posisinya tak bertahan lama, dan digantikan Pramono Anung, sekretaris jenderal DPP PDI Perjuangan pada 12 Agustus 2015.

Meskipun demikian, Widjajanto tetap berada di lingkaran Istana.

Pada 2016, Andi diberikan amanah sebagai penasihat senior Kepala Staf Kepresidenan.

Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan

Pengamat Pertahanan Andi Widjajanto di Kantor centre for Strategic and International Studies Jakarta Pusat pada Senin (7/10/2019). (Gita Irawan/Tribunnews.com)

Andi merupakan pakar yang memiliki konsentrasi pada kajian pertahanan, hubungan internasional, dan keamanan siber.

Saat menjadi akademisi, dia banyak mengkaji perihal isu militer, seperti menerbitkan buku berjudul Hubungan Intelijen-Negara 1945-2004 pada 2008.

Ia juga turut terlibat dalam penelitian Reformasi Militer 2009-2014, hasil kerja sama Pacivis UI dan Friedrich Ebert Stiftung dari Jerman.

Tak hanya itu, Andi pernah menjadi anggota dari gugus tugas yang diselenggarakan Science Institute (LIPI) Indonesia, di bawah kerja sama dengan Sekolah Staf dan Komando TNI untuk meninjau doktrin militer Indonesia.

Baca juga: Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto Ungkap Pesan Jokowi dan Megawati Untuknya

Ia juga menjadi anggota gugus tugas yang diselenggarakan Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), di bawah kerjasama dengan kepala staf teritorial panglima TNI untuk memodifikasi komando teritorial di Indonesia selama 2001-2002.

Selanjutnya, Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik Internasional Global, bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan DIrektur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan UI.

Andi Widjajanto juga memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik semisal pada tahun 2000, Andi adalah anggota Delegasi Indonesia dalam “ASEAN Plus Three Forum Pemimpin Muda” untuk menyajikan sebuah makalah akademis “The Positif Perdamaian untuk Asia Timur.”

Lalu pada tahun 2001, dirinya juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam “1st Majelis Rakyat ASEAN” untuk menciptakan jaringan antar organisasi masyarakat sipil ASEAN.

Di tahun yang sama, Andi juga menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam “4th ASEAN University Jaringan Forum” untuk menyajikan sebuah makalah akademis berjudul “Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN”.

Setahun berselang, dirinya juga menjadi anggota dari Task Force yang diselenggarakan oleh Science Institute (LIPI) Indonesia di bawah kerjasama dengan Military College of Indonesia (Sesko TNI) untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia.

Dirinya juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS) di bawah kerjasama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia pada tahun 2001-2002.

Andi juga pernah tercatat sebagai anggota National Security Task Force yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk perumusan Polri Bill, Bill Pertahanan, Angkatan Bersenjata Bill, dan Strategic Defense Revie selama 2001-2002.

Baca juga: Komisi I DPR Harap Gubernur Baru Lemhannas Andi Widjajanto Tidak Banyak Berpolemik

Selama setahun itu, ia juga menjadi seorang peneliti di Institut Penelitian Untuk Demokrasi dan Perdamaian (RIDEP) untuk menganalisis dan mempublikasikan beberapa artikel pada dinamika keamanan saat ini di Asia Tenggara.

Kemudian pada tahun 2003-2006, ia tercatat sebagai anggota Kelompok Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk meninjau Strategi Keamanan Nasional Indonesia pada tahun 2003-2006.

Lalu pada tahun 2005-2006, ia menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis yang diselenggarakan oleh Indonesia Institute.

Andi berperan dalam perumusan rekomendasi kebijakan untuk restrukturisasi bisnis militer di Indonesia.

Di tahun yang sama, Andi Widjajanto juga menjabat sebagai Koordinator Proyek dan Fasilitator Kelompok Kerja Indoensia untuk Reformasi Intelijen yang diselenggarakan oleh PACIVIS terkait rumusan RUU Intelijen Nasional.

Ia pun pernah juga menjadi dosen di SESKO TNI untuk melakukan postur pertahanan dan Strategis Kepemimpinan Modul.

Pada tahun 2006, Widjajanto menjadi anggota Tim Penelitian "Sistem Pertahanan Nasional Project" yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk meninjau Sistem Pertahanan Nasional Indonesia..

Andi menjadi anggota Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan, yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk merumuskan RUU Keamanan Nasional selama 2006-2007.

Baca juga: Pengamat Nilai Penunjukan Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas Sudah Tepat

Selama tahun-tahun ia menjadi anggota dari DoD Task Force for Strategic Defense Review 2006-2007 untuk merumuskan Strategic Defense Review 2007.

Pada tahun 2007, ia menjadi anggota dari Tim Penelitian "Politik Kebijakan Keamanan Nasional" yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan untuk membangun sistem keamanan nasional Indonesia

Andi juga sempat menjadi dosen di Sekolah Strategi Perang Semesta, SESKOAD (Angkatan Darat Sekolah Staf dan Komando) untuk mengkoordinasikan kuliah tentang Modul postur pertahanan Indonesia dan anggota DoD Task Force for Defense White Paper 2007 untuk merumuskan Defense White Paper di Indonesia 2007.

Pada 2008 Andi menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis, diselenggarakan oleh Indonesia Institute untuk merumuskan rekomendasi kebijakan restrukturisasi bisnis militer di Indonesia.

Ditambah kemudian menjad panitia Seminar Nasional Sistem Pertahanan Nasional Abad 21, yang diselenggarakan oleh SESKOAD, TNI-AD untuk merumuskan rekomendasi kebijakan sistem pertahanan nasional untuk abad ke-21.

(Tribunnews.com/MilaniResti/Taufik Ismail)(Tribunnewswiki.com/Bangkit N)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini