TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bukan hanya soal pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana atau infrastruktur.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan salah satu parameter keberhasilan pembangunan IKN adalah terjadinya sinergi sosio-kultural warga Kota Nusantara yang berasal dari latar belakang berbeda.
Menurut dia, pada awalnya ada banyak ragam pengelompokan warga berdasarkan banyak kriteria.
Namun nantinya karena proses interaksi sosial yang sehat, masyarakat akan melebur menjadi masyarakat multi-kultur yang kohesif, unggul, dan berdaya-guna.
“Pembangunan IKN Nusantara adalah upaya mengakselerasi transformasi sosial menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang berperadaban tinggi dan maju serta mampu beradaptasi dengan tuntutan zamannya,” kata Budi Gunawan, Jumat (4/3/2022).
Lanjut Budi Gunawan, visi tentang pembangunan manusia ini harus disadari para penghuni IKN Nusantara sejak awal.
Dengan menyadari hal ini, setiap individu penghuni IKN Nusantara akan mengalami peningkatan absorptive capacity atau kapasitas menerima perubahan, keragaman, dan perbedaan.
Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan: IKN Berikan Spread Effect Bagi Pengembangan Kota Cerdas di Tanah Air
Mereka pun akan aktif dalam setiap tahapan interaksi sosial yang harus dilalui untuk membentuk masyarakat multi-kultur yang kohesif, unggul, dan berdaya-guna.
Tahapan-tahapan itu antara lain akuisisi sosial, asimilasi, transformasi, hingga sinergi atau mendayagunakan keunggulan sosial demi kesejahteraan semua.
“Bila kita berhasil sampai ke tahap mendayagunakan keunggulan sosial ini, itulah tandanya pembangunan IKN Nusantara telah tercapai," katanya.
"Sebab, keragaman, multikulturalisme, kebhinekaan, memang baru berarti bila berdayaguna bagi masyarakat, bagi Bangsa,” lanjut dia.
Dalam asesmen BIN sejauh ini yang dilengkapi oleh kajian mendalam tentang etnografi, sosiologi serta psikodemografis terhadap locus IKN, lanjut Budi Gunawan, prospek terjadinya interaksi sosial tersebut sangat menjanjikan.
Terutama, karena secara demografis dan sosio-kultural, Kalimantan Timur sebenarnya memang heterogen dan multi-kultur.
Sejauh ini, masyarakat Kalimantan Timur pun sudah sangat terbuka menyatakan dukungannya terhadap program pembangunan IKN Nusantara.
Dukungan tersebut misalnya dinyatakan Pemuda Indonesia (PPI) Kutai Kartanegara.
Ketua Presidium PPI, Syamsul Arifin, mengatakan, program pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan menumbuhkan harapan besar.
Dalam waktu bersamaan, program ini juga menimbulkan kesadaran untuk memacu diri.
“Kita berharap bisa terlibat aktif dan tidak tertinggal. Karena itu kita juga menjadi sadar, bahwa kita harus mempersiapkan diri. Kualitas SDM pemuda Kaltim harus ditingkatkan dari sekarang," ungkap Syamsul di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Dukungan juga datang dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Penajam Paser Utara.
Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan Berikan Bantuan Uang kepada Keluarga Macih di Sukabumi
Ketua KKSS PPU, Khaeruddin mengatakan keputusan pemerintah membangun IKN Nusantara di Kaltim seakan mimpi yang segera menjadi kenyataan.
“Kami berharap program ini segera dimulai, dan kita semua bisa terlibat aktif di proses pembangunannya,” ucap Khaeruddin.