Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Kembali Ring of Fire, Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga Terletak di Cincin Api Pasifik
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Laporan pengamatan lainnya, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan, angin lemah ke arah barat daya dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-19°C.
Catatan kegempaan pagi hari ini adalah dua kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 18-21 detik.
Selain itu, terjadi satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 9 detik.
Tercatat satu gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-7 mm, S-P 36-38 detik dan lama gempa 80-99 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 23,5-26,1°C, dengan kelembaban 76,8-78,4%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 18-20 mm, dan lama gempa 36-69 detik.
Catatan kedua yaitu 25 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.3-15 mm, dan lama gempa 17-58 detik.
Selanjutnya, tercatat lima kali Harmonik dengan amplitudo 2-9.5 mm, dan lama gempa 60-257 detik.
Tercatat empat kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2.3-10 mm, dan lama gempa 67-173 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api