Tak hanya itu, Anies juga turut mengenang kepribadian Arifin Panigoro yang sedari muda merupakan aktivis yang kemudian melenggang ke dunia bisnis.
Kata Anies, semasa hidupnya, banyak hal yang ditinggalkan oleh Arifin Panigoro khususnya dalam sektor energi.
"Pak Arifin Panigoro ini seorang aktivis masa muda nya kemudian terjun di dunia bisnis khususnya energi tapi dia tidak pernah melupakan semangat aktivisme nya," beber Anies.
Atas hal itu dirinya mengatakan merasa kehilangan sosok Arifin Panigoro yang disebutnya merupakan sosok yang open minded dan setiap tahunnya selalu turut andil dalam kegiatan di Jakarta maupun Indonesia.
Bahkan dia mengaku, terakhir kali dirinya bertemu dengan Arifin Panigoro juga dalam agenda kenegaraan yakni Asian Statement Forum yang digelar setiap setahun sekali.
"Beliau mendukung banyak sekali kegiatan di Indonesia ini dari mulai yang di Jakarta sampai yang di daerah-daerah jadi kita kehilangan figur yang luar biasa," tukasnya.
Diketahui, Arifin Panigoro meninggal dunia pada usia 76 tahun karena sakit di salah satu Rumah Sakit di Amerika Serikat.
Jenazah almarhum Arifin Panigoro baru tiba di tanah air pada Selasa (8/3/2022) dini hari tadi.
Arifin Panigoro yang merupakan pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk memulai usaha dengan mengakuisisi Tesoro di Kalimantan Timur.
Tesoro sendiri bukan lah nama daerah, melainkan nama perusahaan yang menjalankan produksi minyak bumi sebelum Medco.
Majalah Forbes pernah mencatatkan Arifin Panigoro sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2020. Menempati peringkat ke-47, Forbes mencatat kekayaannya sebesar US$ 550 juta.