News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aplikasi Trading Ilegal

Ahmad Sahroni Soroti Robot Trading Fahrenheit, Tipu Investornya hingga Rp 5 Triliun ?

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Sahroni menyebut kalau ada pemilik robot rading yang menipu masyarakat indonesia sebesar 5 Triliun secara live, Minggu (13/3/2022).

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Praktik investasi ilegal berkedok robot trading kembali memakan korban .

Kali ini, HPS (42) warga Guwosari, Pajangan, Kabupaten Bantul DIY yang menjadi korban dari praktik investasi bodong robot trading Fahrenheit , mengalami kerugian hingga Rp 825 juta.

HPS telah membuat laporan yang diterima SPKT Polda DIY , Jumat (25/2/2022) terregister dengan nomor LP/B/0176/II /2022/SPKT/POLDA DI YOGYAKARTA.

HPSP melaporkan Direktur PT FSP Akademi Pro, Hendry Susanto atas dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan sebagaimana Pasal 372 KUHP dan atau 378 KUHP Jo. Pasal 105 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

"Pelapor atas nama HPS diketahui menjadi korban investasi berkedok robot trading dengan skema ponzi atau piramida, member get member," ujar kuasa hukum korban, Jiwa Nugroho di Yogyakarta, Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Begini Cara Hindari Penipuan Investasi di Plarform Trading Ilegal Menurut Saran Praktisi

Dijelaskannya, korban mengalami kerugian sebesar Rp 825 juta, dia bergabung sebagai member investasi robot trading Fahrenheit sejak pertengahan Januari 2022.

"Saya bergabung sebagai member Fahrenheit baru 1 minggu, tapi tiba-tiba pemerintah menyatakan bahwa investasi robot trading Fahrenheit illegal, akibatnya saya tidak dapat mengambil uang saya kembali (withdraw), saya pribadi mengalami kerugian Rp 825 juta," kata HPS.

Sebelumnya korban sempat melayangkan somasi sebanyak 2 kali melalui pengacaranya pada petengahan bulan Februari 2022, akan tetapi tidak ditanggapi oleh Direktur PT. FSP Akademi Pro.

TRIBUNJOGJA.COM/ Hanif Suryo Kedua Kuasa Hukum HPS, Jiwa Nugroho (kiri)dan Rusman Aji (kanan) menunjukkan surat tanda terima laporan polisi di Yogyakarta, Minggu (13/3/2022) 

Seperti diketahui, robot trading Fahrenheit menjadi salah satu yang dinyatakan beroperasi secara illegal oleh Bappebti.

Bappebti juga melarang 336 entitas robot trading termasuk DNA Pro, Net89, ATG dan masih banyak lagi.

HPS berharap, pihak kepolisian bisa segera menangkap owner robot trading Fahrenheit, agar uang dari para member bisa kembali sehingga dananya bisa dilacak kemana (alirannya)," harap HPS.

Disebut-sebut Bawa Kabur Rp 5 Triliun

Fahrenheit sendiri merupakan perusahaan robot trading di Indonesia yang mengklaim bahwa mereka adalah perusahan robot trading pertama di Indonesia yang dimiliki Henry Susanto pengusaha di bidang investasi saham kripto.

Diketahui aktivitas mereka seketika hilang sejak 3 Februari 2022 yang berhenti publikasi di sosial media mereka.

Tercatat pada Senin malam pada tanggal 7 Maret 2022, Fahrenheit dikabarkan mendadak Margin Call atau melakukan perubahan sistem.

Broker yang margin call biasanya akan menutup paksa akun member dan tidak bisa digunakan kembali, termasuk saldo yang ada didalamnya.

Crazy Rich dan juga anggota DPR Ahmad Sahroni pernah menyoroti robot trading ini.

Dalam akunnya @ahmadsahroni88 mengunggah kutipan tentang bos Fahrenheit yang saat ini buronan, kata-katanya berbunyi.

PENIPU LEWAT ROBOT TRADING
FAHRENHEIT SENILAI 5 TRILIUN !!

WANTED!!

"Siapakah dia? Dia dikenal sebagai pemilik robot trading Fahrenheit dimana pada tanggal 7 maret 2022 sudah menipu uang masyarakat Indonesia,".

"Sampai skrg tidak ada pencarian penangkapan, dan anehnya berita pun tidak mau menulis padahal yang diambil sebesar 10 kali lipat dari Indra Kenz dan Doni Salmanan,"

"Makanya saya Minta Polri untuk ta takut kejar pelaku Pemaen Trading llegal siapapun.. tegak Lurus pak @polisirepublikindonesia @divisihumaspolri @cyberpolri," pungkasnya dalam tulisan dengan menandai akun polri.

Keuntungan 15-30 Persen per Bulan

Kuasa hukum HPS, Jiwa Nugroho memaparkan, pada mulanya sekira pertengahan bulan Januari 2022, korban memperoleh informasi dari member Fahrenheit jika ada produk investasi dalam bentuk robot trading yang memiliki dokumen perijinan yang sangat lengkap (legal).

Selain itu, Fahrenheit merupakan perusahaan yang telah berbadan hukum dengan nama PT. FSP Akademi Pro, kepada korban diterangkan dan ditunjukkan pula beberapa dokumen perizinan yang telah terdaftar dan dimiliki oleh Fahrenheit.

Selain menerangkan dan menunjukkan dokumen perijinan, juga memaparkan mengenai profit keuntungan yang akan diperoleh di market trading melalui robot trading Fahrenheit , dengan target profit secara konsisten (stabil) mencapai 15 persrn sampai dengan 30 persen setiap bulannya.

"Pada awalnya korban tidak tertarik bergabung di investasi robot trading Fahrenheit , akan tetapi karena korban terus menerus dibujuk dan diyakinkan, dengan ditunjukkan sistem kerja aplikasi dan website investasi robot Fahrenheit , pada akhirnya korban bersedia bergabung dan berinvestasi," terang Jiwa Nugroho.

Di samping itu, di dalam website investasi robot trading Fahrenheit diperoleh akses informasi di antaranya yakni Dokumen perijinan dalam bentuk Izin Usaha (Izin Usaha Industri) atas nama PT. Lotus Global Buana yang diterbitkan oleh Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta dengan Nomor Induk
Berusaha : 1282000630829 tertanggal 2 Juni 2021.

Baca juga: Mantan Istri Klarifikasi Rumor Ajarkan Trading Pada Doni Salmanan

Selanjutnya, sertifikat Keanggotaan AP2LI Nomor : 194/AP2LI/DN/XI1/2021 tercatat

PT. FSP Akademi Pro tertanggal 28 Desember 2021.

Berikutnya yakni daftar paket investasi robot trading Fahrenheit, langkah mendaftar dan pembelian robot trading, langkah melakukan top up deposit robot trading, panduan penarikan profit (withdrawal) robot trading, ilustrasi/ simulasi robot trading, program compound, autopilot trader robot trading, pembagian keuntungan robot trading, bonus trading grup robot trading serta bonus leader robot trading.

"Informasi tersebut diatas inilah yang membuat korban menjadi lebih yakin jika investasi robot trading Fahrenheit benar-benar investasi robot trading yang terpercaya dan profesional," ujar Jiwa Nugroho.

Kemudian, lanjut Jiwa Nugroho, korban dipandu oleh Up Line untuk mendaftar investasi robot trading Fahrenheit, dengan paket trading capital investment Legend senilai USD 50,000 atau setara dengan Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). 

Uraiannya,  pembelian robot trading (robot fee) yakni 10 persen dari trading capital investment senilai USD 5,000 atau setara dengan Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah).

Kemudian trading capital investment Legend (deposit) senilai USD 50,000 atau setara dengan Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), yang ditransfer oleh korban ke rekening bank BCA atas nama PT. FSP Akademi Pro dan rekening bank BCA atas nama Suyanto.

Satu minggu setelah korban mentransfer dana untuk bergabung, lanjut Jiwa, ternyata aplikasi investasi robot trading Fahrenheit yakni Meta Trader 4 Apps (MT4) dan aplikasi yang digunakan untuk withdraw telah diblokir dan tidak bisa diakses oleh korban, terlebih secara resmi investasi robot trading Fahrenheit telah dinyatakan illegal oleh pemerintah.

Hal ini kemudian membuat korban bingung dan resah, sebab sejak diblokir korban sudah tidak dapat menarik kembali investasinya (withdraw), sementara tidak ada kepastian dari pihak PT. FSP Akademi Pro yang mengelola investasi robot trading Fahrenheit mengenai keberadaan dan tanggungjawab atas aset investasi korban.

"Selama ini, korban tidak pernah diberikan bukti pembelian (kwitansi) dan atau ditunjukkan bukti sertipikat kepemilikan robot trading Fahrenheit milik korban, termasuk bukti resmi kepesertaan/keanggotaan investasi dari PT. FSP Akademi Pro, serta tidak ada pula surat kontrak dan atau perjanjian investasi robot trading Fahrenheit," kata Jiwa Nugroho.

"Bahwa atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian total seluruhnya Rp 825.000.000,- (delapan ratus dua puluh lima juta rupiah)," pungkasnya. 

Joshua March Ikut Jadi Korban

Dalam tayangan di YouTube KH Infotainment yang dikutip Tribunnews Jumat (11/3/2022), Joshua mengaku investasi ini memberikan benefit.

Namun, ada banyak member yang belum balik modal sehingga mereka mengalami sejumlah kerugian.

"Kita dapet dari hasil trading itu karena kita memang inves, tujuan kita inves kan karena untuk mendapatkan hasil kan."

"Cuma Fahrenheit ini baru beberapa bulan, jadi banyak dari kita yang belum balik modal, jadi itu kita rugi sekali," lanjutnya.

Bahkan, dirinya sudah mengalami kerugian hampir Rp 2 miliar.

Penyanyi Joshua March mengungkapkan bahwa ada member lain yang menjual rumah hingga meminjam dana untuk mengikuti investasi robot trading Fahrenheit. (YouTube KH Infotainment) ()

Selain itu, Joshua mengaku ada member lain yang bahkan sampai menjual rumah hingga meminjam dana untuk mengikuti investasi.

"Mereka itu kasian lho, ada yang jual rumah, ada yang pakai duit pendidikan anaknya, ada yang pinjem dari bank, mereka tuh butuh kejelasan," ucap Joshua.

Diketahui, penanggung jawab investasi robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto, menghilang dan keberadaannya belum diketahui.

"Statusnya masih nggak ada yang tau dia di mana dan sebisa mungkin kita sedang melapor."

Lebih lanjut, Joshua mengungkapkan media sosial Hendry Susanto hingga nomor teleponnya sudah tidak ada.

"Instagram-nya hilang, nomer hilang, dan semua yang terlibat dalam Fahrenheit juga hilang," ujarnya.

Baca juga: Penyanyi Joshua March Alami Kerugian Hampir Rp 2 M dari Investasi Robot Trading Fahrenheit

Joshua menilai Hendry Susanto merupakan teman yang baik.

Pun ia berharap, Hendry segera memberikan keterangan dan klarifikasi.

"Jadi maksud saya gini lho, Hendry temen saya, saya pengen Hendry juga membersihkan namanya dia."

"Dia punya keluarga, dia punya teman-teman baik, Hendry orangnya baik, jangan sampai dia menghilang, nggak ada kasih statement apapun," sambung Joshua.

Dalam kesempatan tersebut, Joshua mengaku puluhan ribu member dengan jumlah investasi hingga triliunan menunggu kabar dari Hendry.

"Jadi seluruh member dari Fahrenheit yang jumlahnya puluhan ribu, yang sudah inves totalnya triliunan, kita menunggu semua gitu."

"Gimana kelanjutan dari Fahrenheit ini," pungkasnya.

Pihak Joshua March pun telah mencoba untuk melaporkan kasus ini kepada kepolisian.

Namun, karena adanya grup lain yang juga melapor membuat pihak kepolisian tak dapat menerima informasi secara tumpang tindih.

"Karena puluhan ribu member, pasti mereka punya sub-sub sendiri yang melaporkan."

"Udah ke Bareskrim, cuma memang udah ada satu orang atau satu grup saya nggak tau yang tidak diketahui katanya udah melaporkan hal ini."

"Jadi kita nggak bisa tumpang tindih, cuma kita akan melaporkan juga dengan mungkin kalau orang itu melaporkan penipuannya, kita lebih ke sistem yang lainnya," tutup Joshua March.

Sempat Bulang Tak Secam

Tiga bulan setelah dirikan, pemilik robot trading Fahrenheit,  Hendry Susanto menyatakan Fahrenheit tidak scam menanggapi berbagai isu yang beredar soal kinerja robot trading Fahrenheit (FSP Akademi Pro).

Namun Hendry Susanto mengingatkan Fahrenheit menjalankan bisnis trading yang memiliki risiko.

Hal itu dinyatakan Hendry pada video podcast bersama Co Founder Fahrenheit Michael Howard yang kini video di youtube telah dihapus.

Namun jejak digital berhasil ditemukan di channel youtube Be Your Own Boss yang berjudul Jejak Digital Fahrenheit. 

Dalam podcast itu Hendry ditanya oleh Michael Howard yang menanyakansoal isu scam yang beredar.

Hendry pun memberi jawaban.

"Kalau scam dibawa lari, itu bukan," katanya.

Hendry menyatakan Fahrenheit memiliki perizinan lengkap.

Dia menyatakan tidak ada robot trading yang punya izin lengkap yang mengalami scam.

Hendry dalam kesempatan itu juga bercerita tentang robot trading Fahrenheit yang di usianya yang baru 3 bulan, telah berhasil meraup investor Rp 1 triliun. 

(Tribunnews.com/Katarina Retri), (Tribun Jogja/R Hanif Suryo N) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini