Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Internet saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung aktivitas masyarakat, karena mampu melakukan revolusi pada komunikasi sehari-hari.
Hampir dalam segala hal yang dilakukan manusia, menggunakan koneksi internet.
Melihat pentingnya penggunaan internet bagi masyarakat Indonesia, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk melakukan akselerasi akses internet melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah prioritas melalui berbagai inisiatif secara berkelanjutan.
Inisiatif yang dilakukan lembaga ini pun terbagi dalam 4 layanan utama meliputi Layanan Akses Internet, Penyediaan Base Transceiver Station (BTS), Palapa Ring dan Satelit Multifungsi.
Baca juga: Jual iPhone Tanpa Charger dan EarPods, Apple Klaim Hemat 6,5 Miliar Dolar AS
Kemudian diwujudkan dalam Program Merdeka Sinyal 2024, dengan menjangkau 15.559 titik akses internet di kawasan 3T dan perbatasan (lastmile), membangun 2.401 BTS dengan target 7.904 lokasi, serta merencanakan pembangunan sekitar 150.000 titik akses internet dengan teknologi satelit.
Selanjutnya, Palapa Ring dan Satelit Multifungsi akan turut memberikan dampak signifikan bagi perluasan akses Internet di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Terkait perannya dalam menyediakan akses Internet terutama di daerah 3T, lembaga ini pun mendapatkan nominasi di ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2022.
WSIS merupakan forum internasional yang berada di bawah naungan International Telecommunication Union (ITU).
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif mengatakan bahwa dalam ajang ini, program BAKTI Kominfo ini masuk dalam 4 kategori yakni AL C1 The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development berjudul 'Connecting Frontier, Outermost, and Disadvantaged Regions of Indonesia through Digital Ecosystem Initiatives'.
Lalu AL C4 Capacity building berjudul 'Indonesia Teaching Fellowship (ITF)-Digital Platform to Enhance Capacity for Teachers and Students', kemudian AL C6 Enabling environment berjudul 'Impact Adventures-Digital Platform For Promotion of Lesser-Known Tourism Destinations'.
Selanjutnya, AL C7 ICT applications: benefits in all aspects of life—E-business berjudul 'BAKTIDesa.id-Empowering Village Enterprises through Digital Platform'.
"Nominasi ini menunjukkan bahwa program-program yang kami lakukan untuk memberikan akses internet kepada masyarakat tidak hanya mendapatkan apresiasi di masyarakat yang terdampak, tetapi juga diakui oleh dunia Internasional," jelas Anang, dalam keterangan resminya, Selasa (15/3/2022).
Ia pun berharap masyarakat Indonesia dapat ikut ambil bagian dalam memberikan dukungan pada ajang WSIS Prizes 2022 ini.
"Kami berharap masyarakat dapat ikut berperan dalam mendukung perkembangan program kami, termasuk dengan memberikan voting pada ajang WSIS Prizes 2022 ini. Dan menjadi kampiun pada ajang ini menorehkan prestasi yang luar biasa bagi kami dan masyarakat Indonesia secara umum. Voting dapat dilakukan melalui link ini: https://bit.ly/3MDSVlb," kata Anang.
Baca juga: Menkominfo: DEWG G20 Jadi Momentum Tentukan Arah Ekonomi Digital Dunia
Saat ini, pihaknya telah mengimplementasikan 44 inisiatif ekosistem digital yang terkait dengan 4 sektor, satu di antaranya pendidikan dan literasi digital.
"Dengan adanya dukungan infrastruktur tersebut, BAKTI Kominfo melalui Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah (LTIMP) telah mengimplementasikan 44 inisiatif ekosistem digital yang mencakup empat sektor yaitu pendidikan dan literasi digital, pariwisata, UKM (Usaha Kecil Menengah), serta layanan kesehatan dan pemerintahan," kata Anang.
Menurutnya, hal ini menjadi tugas bagi Direktorat LTIMP untuk menyelenggarakan program terkait pemanfaatan infrastruktur.
Program tersebut meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya guru di wilayah Indonesia Timur.
Dalam program ini, kata Anang, pihaknya menggandeng platform pendidikan Ruangguru melalui Indonesia Teaching Fellowship (ITF) di wilayah Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat.
Perlu diketahui, Ruangguru saat ini telah bermitra dengan 32 pemerintah daerah, sehingga memungkinkan replikasi program ITF di provinsi lainnya di Indonesia.
Baca juga: Keuntungan Beralih ke Siaran TV Digital, Kemenkominfo: Sudah Tidak Ada Semut-semut, Suaranya Jernih
Sementara itu, pada sektor pariwisata dan UKM, BAKTI Kominfo telah membantu pengembangan dan pemanfaaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di wilayah 3T untuk mendukung pariwisata online dan pengembangan ekonomi digital di desa-desa.
Hingga saat ini, program yang digagas lembaga di bawah Kominfo ini telah memberikan layanan Internet di 463 kabupaten/kota di Indonesia.
Anang pun berharap, kedepannya semakin banyak wilayah yang mendapatkan jangkauan internet.
Sehingga cita-cita untuk mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan digital di dunia bisa terwujud.
Terkait WSIS Prizes 2022, ajang ini dianggap dapat memberikan penghargaaan bagi proyek-proyek TIK di seluruh dunia yang dinilai berdampak signifikan bagi keberhasilan perkembangan TIK yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).