Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah tenggara.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-18°C.
Catatan kegempaan pagi hari ini tercatat dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 11-54 mm, S-P 11-37 detik dan lama gempa 66-129 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Yanni Krishnayanni Salah Satu Anggota Tim JKW-PWI Mulai Pendakian ke Gunung Rinjani
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-500 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 22,6-25,9°C, dengan kelembaban 64,5-75,7%.
Pengamatan kegempaan tercatat satu kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 25.5 mm, dan lama gempa 56 detik.
Catatan kedua yaitu 40 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5.8-17.2 mm, dan lama gempa 24-195 detik.
Selanjutnya, tercatat tiga kali Harmonik dengan amplitudo 6.2-8.4 mm, dan lama gempa 107-275 detik.
Tercatat 16 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 5.6- 17.3 mm, dan lama gempa 87-482 detik.
Gempa Vulkanik Dangkal terjadi satu kali, dengan amplitudo 5.9 mm, dan lama gempa 22 detik.
Gempa Vulkanik Dalam terjadi dua kali, dengan amplitudo 6.8 -7.7 mm, S-P 0.46-0.53 detik dan lama gempa 8.7-16.6 detik.
Selain itu, terjadi satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 13.3 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 69 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.25-0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api