Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Novel Baswedan menyatakan bahwa mata kirinya sekarang buta permanen akibat disiram air keras pada 2017 silam.
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bilang, kebutaan total ia alami sejak awal tahun 2020.
Dalam rentang waktu tiga tahun, antara 2017-2020, padahal mata kiri Novel masih bisa melihat secara samar-samar.
Makanya, Novel yang saat ini menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Polri terbang ke Belanda untuk menjalani pengobatan matanya.
"Benar saya berangkat ke Belanda untuk pemeriksaan mata saya. Sejak sekitar awal tahun 2020 mata kiri saya akhirnya buta permanen," kata melalui keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Novel Baswedan Terbang ke Belanda Hari Ini untuk Periksa Mata
Harusnya Novel Baswedan memeriksakan kondisi mata kirinya pada Mei 2021.
Namun, pandemi Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya kala itu menghalangi niat Novel.
Atas kondisi tersebut, ia memutuskan untuk melakukan pemeriksaan mata di Jakarta dan menjalani pengobatan herbal.
"Saat saya di KPK, saya dibantu rekan-rekan Wadah Pegawai untuk mencari pengobatan di beberapa negara dan kemudian direkomendasikan ke salah satu RS di Belanda," ujar Novel.
Mantan penyidik yang dipecat pimpinan KPK era Firli Bahuri cs dengan dalih tidak lolos asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini menilai, jika dirinya memutuskan untuk menjalani pengobatan pada tahun lalu, kemungkinan besar akan mendapat informasi pemberhentiannya sebagai pegawai KPK saat tengah berobat di Belanda.
"Mohon doanya, semoga ada solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk perbaikan mata saya," tutur Novel.
Disiram air keras
Pada 11 April 2017 dalam perjalanan pulang setelah menunaikan salat subuh berjemaah dari masjid yang hanya berjarak 50 meter dari kediamannya, Novel disiram air keras.