Mengingat, masa jabatan terhitung hanya dua tahun kedepan.
"Kalau memang ada reshuffle, ya reshuffle lah segera sebelum momentumnya hilang. Sisa tahun 2022, 2023, 2024 ya.”
“Ini masih pekerjaan rumah besar buat para menteri, jadi kalau mau ada reshuffle, reshuffle aja," kata Hendri Satrio saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (10/3/2022).
Sebelumnya, wacana reshuffle atau perombakan kabinet kembali mengemuka.
Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim.
"Kabar-kabar warung kopi infonya akhir Maret ini," kata Luqman Hakim kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Menurut Luqman, berdasarkan informasi yang ia terima, PAN bakal mendapatkan jatah satu kursi menteri dan satu wakil menteri (wamen).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini juga belum mendapatkan informasi lengkap mengenai isu reshuffle ini.
Baca juga: Beredar Lagi Isu Reshuffle & PAN Masuk ke Kabinet, Istana: Gosip Politik Selalu Ada Jelang Rabu Pon
Tanggapan Bima Arya Soal Wacana Reshuffle Kabinet, PAN Disebut akan Dapat Jatah Kursi
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya menanggapi soal wacana reshuffle menteri dan wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo - Maruf Amin.
Di mana dalam isu tersebut, posisi menteri dan wakil menteri itu akan diisi oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Menanggapi hal itu, Bhima Arya pun membenarkan informasi tersebut, bahkan sudah disepakati oleh internal PAN.
"Internal PAN solid dan sepakat untuk menyerahkan pembicaraan soal itu kepada ketum. Ketum PAN yang mengomunikasikan dengan Presiden," katanya saat dihubungi oleh TribunnewsBogor.com melalui Whatsapp, Jumat (11/3/2022) malam.
Meski demikian, perihal siapa yang akan mengisi posisi tersebut nantinya, belum ada informasi.