"Silahkan teruskan perdebatan mengenai halal dan haramnya pawang hujan, kalau bisa debatnya dalam Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Rusia, dll, agar warga dunia dapat menikmatinya, dan makin tertarik ke Indonesia," tambah Hariqo.
Baca juga: Raden Rara Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Jadi Sorotan, Pengamat Budaya Beri Pandangan
Lebih lanjut, masyarakat diharapkan bisa saling menghargai dan mengembalikan pada kepercayaan masing-masing.
"Dalam banyak acara, kita sering mengatakan 'sesuai kepercayaan masing-masing' atau SKM."
"Ketika hujan turun dalam perhelatan MotoGP Mandalika juga demikian, sesuai kepercayaan masing-masing diamalkan setiap kepala agar hujan reda," ungkapnya.
Menggunakan jasa pawang hujan disebut Hariqo sah-sah saja dan merupakan bagian dari kekayaan Indonesia yang terdiri dari 6 agama resmi, 187 kelompok penghayat keyakinan, 1.340 suku, 718 bahasa daerah, dll.
Hariqo juga berharap kesuksesan MotoGP Mandalika dapat diikuti gelaran Formula E pada 4 Juni 2022 nanti di Jakarta.
"Dunia harus tahu bahwa Indonesia sudah selesai dengan pandemi."
"Bahkan sedang sibuk dengan urusan lain seperti minyak goreng yang sekarang melimpah, namun harganya tinggi. Salam mibyak goreng," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Berita terkait MotoGP Mandalika