News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Cendekiawan Perempuan Papua Bahas Implementasi Otonomi Khusus

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) menggelar Kongres Pertama pada Selasa (22/3/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) menggelar Kongres Pertama pada Selasa (22/3/2022), di Hotel Borobudur Jakarta yang dibuka secara langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

Kongres dihadiri juga oleh Menparekraf Sandiaga Uno secara virtual dan beberapa Pejabat serta Ketua Organisasi Wanita se Indonesia.

Ketua Umum CPP Rosaline Rumaseuw mengatakan, kongres secara spesifik akan bahas Peran Perempuan Papua dalam Implementasi Otsus Papua setelah Revisi UUD No 2 Tahun 2021.

Baca Selanjutnya: Pan tegur rosaline rumaseuw atas usulan rs khusus pejabat dia sedih dan emosional

"Selain itu juga banyak pokok-pokok pembahasan seperti halnya Perdasus terkait Pelindungan HAM, anak dan perempuan," kata Rosaline dalam keterangannya, Rabu (23/2/2022).

Rosaline menjelaskan, tujuan Cendekiawan Perempuan Papua hadir adalah untuk menjadi alat pemersatu perempuan seluruh Tanah Papua, Indonesia dan dunia.

Kemudian menjadi alat pendorong pemberdayaan perempuan Papua.

"Serta menjadi alat pelaksana SDG'S yaitu menghentikan kelaparan, mengembangkan Ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan," ucapnya.

Baca Selanjutnya: Pan mari bergandengan tangan atasi terorisme

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Greez Numberi menyebut, agenda CPP Setelah Kongres adalah Persiapan W20 Host Side Manokwari Papua Barat serta Seminar Nasional tentang Peran Perempuan Papua dalam Implementasi Otsus Papua setelah Revisi UUD No.2 Tahun 2021 yang akan diadakan di Manokwari. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini