Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan hunian tetap (huntap) korban bencana badai siklon tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disiapkan untuk yang rumahnya terdampak berat dan harus pindah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir saat meninjau huntap untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang, NTT, Rabu (23/3/2022).
"Bagi yang terdampak tapi tidak harus pindah (ringan dan sedang), tetap diberi stimulan berupa bantuan uang tunai untuk membangun kembali hunian," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (24/3/2022).
Sebanyak 173 huntap dibangun di Kelurahan Manulai II, Kec. Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Secara keseluruhan Pembangunan Hunian Tetap relokasi pasca bencana Badai Siklon Tropis seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 1.922 unit yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota, Pembangunan ini telah berproses cukup cepat dengan progres pembangunan mencapai 88,65 persen atau hampir 90 persen, ditargetkan akan rampung pada Mei 2022 mendatang.
Dalam peninjauannya itu Menko PMK menyaksikan di dalam huntap tersebut sudah tersedia Infra Kawasan Pemukiman, seperti air bersih, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan lingkungan dan sanitasi.
Baca juga: 50 KK Korban Bencana Badai Seroja di Desa Oyang Barang Flores Timur Akhirnya Dapat Rumah Baru
Muhadjir meminta Kementrian PUPR dan Pemerintah Kota Kupang segera menyiapkan huntap yang sudah selesai dan mengatur penyerahan huntap kepada warga korban bencana.
“Saya minta kalau sudah tidak ada masalah, segera diserah-terimakan (dari Kemen-PUPR) ke Pemkot agar segera diatur, sebelum nanti warga khawatir dan secara sepihak masuk ke rumah tidak beraturan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, bagi korban terdampak berat yang belum mendapatkan rumah bahwa pembangunan tahap berikutnya akan segara dilakukan. Mengingat saat ini baru 173 korban yang mendapatkan huntap dari total 405 korban terdampak berat.
“Jumlahnya masih cukup besar, jadi saya minta warga untuk sabar, karena pemerintah pasti akan memperhatikan,” ungkap Menko PMK.
Baca juga: Pembangunan Rumah untuk Korban Badai Tropis Seroja di NTT Ditargetkan Rampung November 2021
Selain itu, Menko PMK akan segera berdiskusi dengan pemerintah setempat terkait bantuan dana tunggu tahap dua bagi warga terdampak berat yang belum cair.
“Kalau dana stimulan untuk korban yang tidak relokasi sudah turun semua. Tinggal dievaluasi dan dipastikan apakah korban berhak atau tidak, nanti di cek ulang, baru diserahkan," pungkas Muhadjir.