Konflik ini menurut Rahmad sebagai momentum untuk mendorong percepatan amandemen undang-undang praktek kedokteran.
"Konflik ini sebagai momentum untuk mendorong percepatan amandemen UU praktek kedokteran dengan penyempurnaan menyeluruh,"
"Bagaimana pemerataan praktek kedokteran di Indonesia, perlindungan inovasi penelitian dokter dan perlu tidaknya organisasi tunggal profesi kedokteran sesuai amanah konstitusi, kebebasan berserikat," kata Rahmad, Minggu, (27/3/2022).
Rahmad mengatakan IDI adalah organisasi profesi yang memiliki sejarah panjang dengan banyak prestasi dan pengabdian kepada kesehatan negara.
Namun konflik yang terjadi sekarang ini membuat masyarakat jengah.
"Karena disuguhi drama tidak elok konflik berkepanjangan terlebih banyak dokter ada yang pro dan kontra terhadap substansi yang di persoalkan IDI,"
"Dan banyak masyarakat yang mendukung temuan temuan kedokteran semacam ini sehingga menjadikan IDI diduga lebih terlihat pada persoalan personal," katanya.
Seharusnya kata Rahmad, IDI lebih fokus kepada bagaimana berpikir memenuhi kekurang dokter umum dan dokter spesialis.
Selain itu bagaimana menyelesaikan masalah pemerataan praktek dokter di Indonesia.
(Tribunnews.com/Milani Resti/ Taufik Ismail/ Erik S)