TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei opini publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan penilaian negatif masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani harga sembako.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mencatat bahwa ada 41 persen responden yang menilai kinerja pemerintahan Jokowi dalam membuat harga kebutuhan pokok semakin buruk.
“Penilaian negatif ini mengalami lonjakan yang sangat tajam dari survei Desember 2021, yakni sekitar 27 persen," kata Deni dalam kanal Youtube SMRC TV, Rabu (30/3/2022).
Sementara yang menilai sebaliknya atau positif, dikatakan Deni, mengalami penurunan dari 29 persen (Desember 2021) menjadi 23 persen (Maret 2022).
Deni melanjutkan sejumlah persoalan yang ditanggulangi pemerintah, penilaian positif paling rendah pada penanggulangan harga kebutuhan pokok dengan persentase 23 persen.
"Sementara penilaian positif terbesar warga ada pada penyediaan pelayanan kesehatan yakni 56 persen," pungkasnya.
Baca juga: Survei SMRC: 35,6 Persen Publik Nilai Kondisi Ekonomi Nasional Lebih Baik
Diketahui, survei SMRC digelar pada 13-20 Maret 2002 menggunakan metode wawancara langsung.
Responden yang dapat diwawancarai secara valid adalah sebanyak 1.027 responden dari 1.220 responden
Margin of error sebesar kurang lebih 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.