TRIBUNNEWS.COM - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait kondisi ekonomi politik dan kinerja pemerintah.
Survei tersebut, juga menyangkut tingkat kepuasan warga terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan survei pada 13-20 Maret 2002 ini, mayoritas warga merasa sangat atau cukup puas atas kinerja Jokowi.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan sebanyak 64,6 persen masyarakat merasa puas terhadap kinerja Presiden.
Baca juga: Survei SMRC: 35,6 Persen Publik Nilai Kondisi Ekonomi Nasional Lebih Baik
"Dalam survei Maret 2022, saat ini ada 64,6 warga yang merasa sangat atau cukup puas denga kinerja Jokowi, yang kurang atau tidak puas ada 32,3 persen, dan 3,1, persen yang tidak menjawab."
"Mayoritas publik masih merasa puas dengan kinerja Jokowi sebagai Presiden pada survei terakhir," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube SMRC TV, Rabu (30/3/2022).
Deni menambahkan, ada fluktuasi penilaian dari survei ke survei.
Dalam setahun terakhir kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun dari 77 persen pada survei Maret 2021 menjadi 64,6 persen pada survei terakhir Maret 2022.
Namun, kinerja Presiden Jokowi masih dinilai positif di mata publik pada umumnya.
"Kalau dibandingkan pada Maret 2021 ada penurunan kepuasan publik," ucapnya.
Baca juga: Survei Sun Life: 97 Persen Pelaku Bisnis Kecil dan Menengah Berdaptasi di Tengah Pandemi
Selain kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi, SMRC juga melakukan survei terkait kondisi ekonomi nasional.
Dalam survei ini, sebanyak 31,1 persen warga menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk.
Sementara yang menilai lebih baik ada 35,6 persen.
Kemudian, ada 28,6 persen responden yang mengatakan, kondisi ekonomi nasional tidak ada perubahan.
"Saya kira ini refleksi kalau kita bertanya kepada masyarakat bagaimana mereka menilai kondisi ekonomi nasional," ucap Deni.
Ia mengatakan, secara tren dalam dua tahun terakhir ada fluktuasi soal penilaian publik terhadap kondisi ekonomi nasional.
"Yang terlihat ketika masuk periode Covid-19, tingkat penilaian publik terhadap kondisi ekonomi nasional sentimen negatifnya mengalami peningkatan, dari 21,4 persen pada Maret 2020 menjadi 60,3 persen yang menilai negatif di awal-awal pandemi," jelas Deni.
Namun, Deni mencatat ada kemajuan penilaian publik, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Di mana yang menilai kondisi ekonomi sekarang lebih baik mengalami peningkatan, dari 15,2 persen pada Oktober 2020 menjadi 35,6 persen pada Maret ini.
"Memang belum pulih betul persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional ke masa normal sebelum Covid-19 tapi kita melihat ada kemajuan, sentimen positif mengalami peningkatan, sentimen negatif mengalami penurunan," ucapnya.
Diketahui, survei SMRC digelar pada 13-20 Maret 2002 menggunakan metode wawancara langsung.
Responden yang dapat diwawancarai secara valid adalah sebanyak 1.027 responden dari 1.220 responden yang direncanakan.
Margin of error sebesar kurang lebih 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Reza Deni)
Simak berita lainnya terkait Hasil Survei