TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan dirinya tidak pernah menerima uang dari hasil kejahatan alias uang haram selama 5 tahun terakhir bertugas di KSP.
Hal itu diungkapkan Ngabalin saat melaporkan kasus dugaan penipuan sumbangan Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon yang mencatut namanya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (7/4/2022).
"Hampir 5 tahun saya di KSP itu tidak mengkapitalisasikan. Mungkin banyak orang kenal saya, jabatan dan kedudukan saya. Tapi kami di KSP tidak pernah sama sekali, tidak pernah ada uang yang subhat maupun haram yang melintas dalam tenggorokan kami," ujar Ngabalin di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Mata Ngabalin Berkaca-Kaca saat Laporkan Kasus Penipuan yang Catut Namanya ke Bareskrim Polri
Baca juga: Moeldoko Ungkap Adanya Sejumlah Penipuan Mengatasnamakan KSP
Lebih lanjut, Ngabalin menyatakan dirinya masih belum mengetahui identitas pelaku yang telah mencatut namanya.
Namun, dia meyakini bahwa Polri bisa mengungkap identitas pelaku yang telah mencemarkan nama baiknya.
"Paling tidak dengan kehadiran saya di sini, saya ingin menyampaikan ke publik, ke masyarakat Indonesia karena KSP ini terlalu seksi. Banyak sekali yang ngaku-ngaku, banyak sekali orang yang mencatut nama Pak Moledoko, Ibu Deputi, Pak Deputi, saya juga. Jadi memang ini sekaligus menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kami di sana itu bekerja, atas perintah Pak Presiden, Pak Moel," jelas dia.
Di sisi lain, Ia mengaku sedih karena keluarganya terganggu lantaran namanya diseret dalam dugaan kasus penipuan.
Kasus ini pun telah mencederai nama baiknya.
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Polisikan Penipu yang Catut Namanya untuk Minta Sumbangan ke Wali Kota Cirebon
"Saya percaya bahwa ini suatu kejahatan yang sungguh mencederai harkat martabat saya dan tentu saja polisi sebagai suatu institusi negara yang sangat terpercaya di republik ini saya percaya bisa mengambil kerja kerja yang sangat profesional dalam mengungkapkan apa di balik ini semua," pungkasnya.
Sebagai informasi, Nama Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin tengah menjadi sorotan lantaran mengalami dugaan kasus penipuan.
Namanya diduga dicatut dalam surat pengajuan sumbangan sebesar Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon.