News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Demo BEM SI Hari Ini, Mahfud Minta Tak Ada Kekerasan & Peluru Tajam, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022). Dalam aksi tersebut para mahasiswa menyampaikan protes terhadap Pemerintah atas beberapa masalah yang terjadi di beberapa waktu terakhir, seperti kelangkaan bahan pokok, pemindahan Ibu Kota Negara, penundaan Pemilu 2024 serta perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (SI) berencana akan menggelar demo di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022) hari ini.

Polda Metro Jaya menyatakan telah menerima surat pemberitahuan aksi demonstrasi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang rencananya akan digelar pada Senin 11 April di Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Sudah (terima pemberitahuan aksi)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan, Minggu (10/4/2022).

Namun, Zulpan enggan memberikan jawaban berapa jumlah personel kepolisian yang akan diturunkan hari ini.

Lebih lanjut, Zulpan mengimbau kepada masyarakat untuk beraktivitas seperti biasanya meski demo besar-besaran diprediksi akan terjadi.

Dia juga berharap agar aksi unjuk rasa oleh mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI agar berjalan dengan tertib dan tidak menimbulkan kericuhan.

"Ini bulan Ramadan, kami mengimbau agar semua melakukan kegiatan juga menghormati masyarakat lain yang melakukan ibadah aktivitas seperti biasa di bulan Ramadhan," ucap Zulpan.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengamankan rencana unjuk rasa mahasiswa pada Senin.

Ia meminta aparat keamanan untuk tidak melakukan kekerasan apalagi membawa peluru tajam saat mengamankan aksi.

"Tidak boleh ada kekerasan, tidak membawa peluru tajam, juga jangan sampai terpancing oleh provokasi," kata Mahfud.

Ia juga menekankan, unjuk rasa dilakukan untuk menyampaikan aspirasi agar bisa didengar pemerintah dan masyarakat.

"Pemerintah mengimbau agar di dalam menyampaikan aspirasi supaya dilakukan dengan tertib, tidak anarkis, dan tidak melanggar hukum," ujarnya.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengaku akan memegang pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD tersebut.

"Bila Bapak Mahfud MD juga sudah mengatakan seperti itu, kami harapkan pihak aparatnya pun bisa mengerti. Kita bisa selaras bersama buat kelangsungan hidup ataupun kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Koordinator Bidang Media BEM SI Luthfi Yufrizal.

Luthfi menambahkan, aksi unjuk rasa hari ini hanya bertujuan untuk menyampaikan aspirasi, tuntutan, dan pandangan masyarakat kepada pemerintah maupun legislatif.

Sehingga, tak ada alasan bagi pihak aparat untuk melakukan tindakan-tindakan represif terhadap para peserta aksi.
"Maka dari itu kami berharap buat aksi besok siang berjalan dengan damai," kata Luthfi.

Baca juga: Aksi Mahasiswa 11 April 2022, BEM Universitas Bhayangkara Bekasi Bakal Bergerak ke Istana

Cek Whatsapp

Beredar kabar pula bahwa gerakan unjuk rasa tersebut juga akan melibatkan para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi menerbitkan surat imbauan untuk orang tua siswa agar memeriksa chat di WhatsApp (WA) anak masing-masing yang berkaitan dengan wacana demo 11 April.

Imbauan untuk para orang tua siswa itu dituangkan dalam surat Disdik Kota Bekasi nomor 421/2920/DISDIK.Set tertanggal 9 April 2021.

Surat imbauan tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Disdik (Kadisdik) Kota Bekasi Inayatulah dan ditujukan kepada seluruh kepala SMP, SMA, dan SMK se-Kota Bekasi.

Dalam surat tersebut, seluruh kepala SMP, SMA dan SMK se-Kota Bekasi diperintahkan untuk memberikan imbauan kepada para orang tua murid untuk memeriksa chat WA anak.

Kepala SMP, SMA dan SMK juga diminta memeriksa kehadiran para siswa-siswi mereka pada 11 April.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki Haryadi mengimbau kepada para pelajar untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut.

Hal ini untuk mengantisipasi dan menghindari hal yang tidak diinginkan bersama.

"Saya harap, peran orang tua juga lebih dimaksimalkan lagi untuk melakukan pengawasan terhadap putra putrinya ketika berada di luar sekolah," kata Kombes Pol Hengki.

"Kami juga minta sekolah memberikan kegiatan yang lebih positif kepada anak didiknya agar pada Ramadan ini dapat diisi dengan hal yang lebih berguna," katanya.

Mengantisipasi keikutsertaan pelajar untuk mengikuti gerakan aksi demo itu, Polisi akan melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan edukasi kepada para pelajar.

Hal ini dimaksudkan agar para pelajar lebih mengarah kepada hal positif dan tidak bersinggungan dengan hukum.

"Pihak sekolah juga meminta kepada kami untuk lebih sering mendatangi sekolah atau patroli ke sekolah untuk berdialog dengan para pelajar dan memberikan edukasinya," ucapnya.

Jalan Ditutup

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan bahwa pihak polisi lalu lintas akan menutup sejumlah ruas jalan dengan barrier sejak pukul 08.30 WIB.

Penutupan akan dimulai dari Jalan Medan Merdeka Barat pada pukul 08.30 WIB.

Pihak polisi lalu lintas akan memasang security barrier atau pagar kawat dan juga water barrier di kedua arah. Lalu arus lalu lintas akan dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Budi Kemuliaan.

Hal yang sama juga akan diterapkan dari Harmoni arah ke Istana akan ditutup.

"Untuk di DPR-MPR sifatnya situasional melihat perkembangan massa. Bila massa cukup banyak maka arus akan ditutup dibawah jembatan layang dan akan dialihkan ke jalan gerbang pemuda," katanya.

Baca juga: Jelang Demo 11 April, Akun Sosmed Koordinator BEM SI Diretas dan Digunakan untuk Unggah Konten Hoax

Rencananya akan ada 300 personel polisi lalu lintas dikerahkan dalam pengamanan arus selama aksi unjuk rasa berlangsung.

Berikut rute pengalihan arus lalu lintas:

1. Arus lalin dari Jalan Vereran Raya yang akan menuju Jalan Vereran III diluruskan ke Harmoni.

2. Arus lalin dari Jalan Medan Merdeka Timur yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Utara dibelokan ke kanan Jalan Perwira.

3. Arus lalin dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalin dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju Bundaran Patung Kuda dibelokan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih.

5. Arus lalin dari Jalan Abdul Muis yang akan dibelokkan ke kiri Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalin dari Jalan Fachrudin yang akan belok kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.

6. Arus lalin dari Jalan Tanah Abang II yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalin dari Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

7. Arus lalin dari Jalan Hayam Muruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokan ke kiri ke Jalan Juanda.

8. Arus lalin dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun di belokan ke kanan Jalan Gajah Mada.

9. Arus lalin dari Jalan Abdul Muis yang akan menuju ke Jalan Majapahit akan dibelokkan ke Jalan Tanah Abang II.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberi pesan untuk para mahasiswa dan aparat kepolisian.

Pihaknya meminta mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi tertib dan tidak anarkis.

MUI juga mengimbau aparat kepolisian untuk bisa mengendalikan diri.

Aparat penegak hukum diminta tidak menggunakan peluru tajam serta melakukan tindakan yang berlebihan serta melanggar hak asasi manusia (HAM).

"MUI mengimbau kepada yang akan melakukan demonstrasi dan juga kepada semua pihak agar dalam menyampaikan aspirasinya hendaklah dilakukan dengan tertib, tidak anarkis dan tidak melanggar hukum serta tetap bisa menjaga kebersihan lingkungan dan tidak mudah terprovokasi."

"Jangan menyakiti hati rakyat karena kalau hal demikian sempat terjadi, maka dia akan meninggalkan luka yang dalam di hati rakyat serta masyarakat luas. Dan itu jelas tidak baik bagi perjalanan kehidupan demokrasi di negeri ini ke depannya," kata Anwar.

Anwar juga meminta kepada pemerintah dan seluruh pihak terkait agar menghormati hak-hak dari mahasiswa dan rakyat yang ikut berunjuk rasa.

Sebab menurutnya demonstrasi atau penyampaian aspirasi merupakan bagian dari demokrasi.

"Dengan tidak menghambat dan menghalang-halangi kelompok mahasiswa atau peserta unjuk rasa yang akan datang ke Jakarta dan dari berbagai daerah agar mereka bisa menyampaikan aspirasinya dengan baik," ucap Anwar.(Tribun Network/des/fan/kps/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini