Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok terorisme jaringan Negara Islam Indonesia (NII) tidak hanya menebar teror kepada masyarakat.
Akan tetapi, eksistensinya berpotensi mengancam ideologi pancasila.
Demikian disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Hal itu juga sekaligus menanggapi penangkapan 16 teroris NII di Sumatera Barat pada Jumat (25/3/2022) lalu.
"Secara garis besar potensi ancaman teror dari jaringan NII Sumbar adalah memiliki keinginan untuk mengubah ideologi pancasila dengan ideologi lain," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2022).
Ramadhan menuturkan potensi itu semakin kuat karena mereka memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
Namun, tak hanya mengancam ideologi negara, mereka juga melakukan serangkaian teror ke masyarakat.
Baca juga: Densus Bakal Deradikalisasi Anak di Bawah Umur Yang Direkrut Jadi Teroris NII
"Dari serangkaian rencana tersebut juga, adanya upaya serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah, mempersiapkan senjata tajam yang disebutkan dengan nama golok dan mencari para pandai besi," jelas Ramadhan.
Menurut Ramadhan, ancaman laten teroris NII itu diperkuat dengan temuan senjata tajam dari anggota organisasi terlarang yang sudah tertangkap tersebut.
"Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut, sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," kata Ramadhan.
Sekadar informasi, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 16 tersangka terorisme jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Munarman Divonis 3 Tahun Penjara dalam Kasus Tindak Pidana Terorisme
Tak lama berselang, Densus kembali menangkap 5 orang tersangka teroris jaringan NII lainnya di daerah Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (3/4/2022).
Adapun para tersangka diduga menginginkan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.
Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.
Baca juga: Peran 5 Teroris NII Yang Ditangkap di Tangerang, Pemegang Rekening Hingga Tim Ahli IT
Selain itu, para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.
Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan.