TRIBUNNEWS.COM - Pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando menyatakan tidak takut dan diam setelah dianiaya saat terjadinya demonstrasi di Gedung DPR/MPR pada Senin (11/4/2022).
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie melalui caption di akun Instagram pribadinya, @gracenat.
“Jangan pikir bang Ade jadi takut setelah ini ya. Tadi dia bilang dgn suara tidak gentar sedikitpun: jangan kalian pikir saya akan takut dan diam.”
“Saya justru akan semakin gila setelah ini. Bang Ade, Bang Ade… memang ngga ada duanya.”
“Lekas sembuh bang Ade,” tulis @gracenat dalam unggahannya tersebut.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Janji Ungkap Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Sore Ini
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Jenguk Ade Armando di RS Siloam Semanggi
Selain itu, Grace dan pihaknya mengutuk penganiayaan yang dialami oleh Ade Armando dan dirinya menginginkan pelaku untuk segera ditangkap.
Hal tersebut, kata Grace, karena para pelaku telah menciderai demokrasi.
“Saya Grace Natalie beserta segenap pengurus dan kader PSI seluruh Indonesia mengutuk perbuatan penganiayaan terhadap Bang Ade Armando yang terjadi hari ini.”
“Aktor intelektualnya harus dicari dan dihukum seberat-beratnya karena dia tidak hanya saja menyebabkan jatuhnya korban tetapi juga menciderai demokrasi itu sendiri,” ujar Grace dalam unggahan videonya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Ade Armando mengalami penganiayaan saat menghadiri demonstrasi yang terjadi di Gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022).
Kronologi berawal ketika Ade Armando sempat terlibat keributan dan perang mulut dengan beberapa pengunjuk rasa yang merupakan ibu-ibu.
Baca juga: BEM UI Kecam Keras Pengeroyokan Ade Armando, Minta Polisi Tindak Tegas Pelaku
Dari rekaman video yang beredar di media sosial, tampak beberapa ibu mengerubungi Ade Armando dan memaki dosen komunikasi UI itu.
"Buzzer, buzzer, bulan puasa! Munafik, pengkhianat, penjilat! Sadar kamu, sadar, bulan puasa!" teriak ibu-ibu itu kepada Ade Armando.
Sesekali ia membalas, "Apa kamu, apa kamu?"