Ia berharap kerjasama tersebut dapat meningkatkan kepercayaan domestik dan internasional terhadap cara pengelolaan keuangan Indonesia.
Sehingga, banyak investasi yang masuk ke Indonesia melalui INA.
"Tata kelola yang ada di INA betul-betul memang bisa menumbuhkan sebuah trust kepercayaan dari internasional maupun domestik. Banyak akan investasi masuk lewat INA dan INA bisa kerja sama dengan BUMN dan swasta yang kita harapkan akan memberikan efek ekonomi ke negara kita," katanya.
Untuk diketahui INA menjalin kerjasama pembiayaan dengan Hutama Karya untuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera.
Diantaranya ruas tol Medan-Binjai sepanjang 17 km, lalu Bakauheni-Terbanggi Besar 141 km, kemudian Terbanggi Besar-Pematang Panggang dan Kayu Agung sepanjang 189 km.
"Saya senang karena membayangkan jalan tol Trans Sumatera dari Lampung sampai ke Aceh 2.900 km, kalo itung-itungan biayanya per km, Rp90-110 miliar per km, kebutuhan anggarannya berapa? Gede sekali. Dan saya senang itung-itungan terakhir yang Bakaheuni sampai Terbanggi Besar, Terbanggi Besar sampai ke Kayu Agung, IRR atau internal rate of return-nya sudah mungkin mencapai 9-10," katanya.(*)