TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Kebersihan dapat menjadi cerminan pengelolaan suatu wilayah, baik provinsi, kabupaten maupun kota.
Kota yang bersih akan meningkatkan kenyamanan hidup masyarakatnya.
Sedangkan kota yang kotor menggambarkan tiadanya kepemimpinan (autopilot).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian ketika memberikan sambutan pada acara GILAsSAMPAH (Gerakan Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah) di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Minggu 17 April 2022.
“Kalau daerahnya bersih, kotanya bersih, pemerintahannya bersih, manajemennya baik, masyarakat juga akan baik. Tapi kalau suatu daerah sampahnya bertebaran di mana-mana, sudah pasti ini pemerintahannya autopilot, kemudian masyarakatnya juga awut-awutan, turis juga malas datang,” kata Tito Karnavian.
Baca juga: Demokrat Apresiasi Julukan Bapak Perdamaian untuk SBY: Tapi Lebih Tepat Bapak Demokrasi
Baca juga: Menakar Peluang Erick Thohir dan Puan Maharani di Sumbagsel untuk Pilpres 2024
Mendagri Tito mengungkapkan bahwa kebersihan suatu wilayah menjadi indikator penting yang menjadi perhatiannya dalam setiap kunjungan ke daerah.
“Saya sudah berkeliling ke seluruh provinsi, kalau kabupaten kota mungkin lebih dari separuhnya sudah saya kunjungi. Banyak daerah yang sudah mengolah sampah dengan baik tapi tidak sedikit juga kota yang sampahnya bertebaran seperti autopilot, tidak ada yang membersihkan,” kata dia.
Mendagri mengatakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 perlu dimanfaatkan sebagai momentum perbaikan kebersihan di wilayah Bali dan seluruh Indonesia.
Walaupun peluncuran GILAsSAMPAH diadakan di Bali, dia berharap dari Bali gerakan tersebut menyebar ke seluruh Indonesia.
Baca juga: 2 Warga Kebumen Jadi Korban Pencurian Modus Pura-pura Sebagai Petugas Vaksinasi
Baca juga: Suami Bakar Istri dan Anak di Kudus, Sang Anak Tewas, Istri Luka Bakar 95 Persen
Baca juga: Pria di Rembang Nekat Curi Motor Dinas Polisi, Pelat Nomor dan Stiker Polri Dicopot
Untuk itu Kemendagri mendorong munculnya praktik-praktik terbaik (best practices) pengelolaan sampah di daerah dan direplikasi ke daerah lainnya.
Salah satu forumnya adalah seperti kegiatan GILAsSAMPAH, yang menyediakan forum diskusi dan sharing session yang mengetengahkan pengalaman pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
“Mereka kita minta menjadi pembicara untuk men-share bagaimana mereka bisa mengelola (sampah) itu, kita harapkan seluruh kepala daerah yang sudah melaksanakan dapat berbagi pengalaman, sementara yang belum melakukannya agar belajar,” kata Tito.
Peluncuran #GILAsSAMPAH adalah bagian dari Indonesia International Waste (IIWAS) Expo yang akan berlangsung dari 17 sampai 20 April 2022 di Denpasar, Bali.
Selain aksi bersih pantai Kuta disaat yang bersamaan dilakukan juga aksi bersih sampah di kawasan hutan manggrove Tahura di Pemogan Denpasar Selatan, objek yang akan dikunjungi Kepala Negara G 20 saat perhelatan Presidensi G20 Oktober mendatang.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Masyarakat Diimbau Tidak Mendekat Radius 2 Kilometer
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik, Tak Terdengar Suara Dentuman saat Erupsi
Disamping launching #GilasSampah ini, juga acara diisi dengan seminar, diskusi, ekspo inovasi pengolahan sampah, pameran produk-produk berbahan sampah dan panggung seni dengan tema pengelolaan sampah bertempat di Mal Park 23 Kuta, Badung Bali.
Kegiatan yang merupakan kolaborasi Kemendagri dengan TRISENSES ini, didukung oleh 12 Kementerian/Lembaga.
Bertujuan untuk mendorong kolaborasi para pemangku kepentingan di bidang persampahan untuk memunculkan paradigma baru pengelolaan sampah yang inovatif dan terintegrasi.