Sehingga untuk mendapatkan perhatian konsumen, brand harus dapat menghadirkan konten yang relevan dan riding the moment, bukan sekadar viral.
"Platform digital yang ada harus kita manfaatkan. Caranya bisa dengan menghadirkan konten yang tepat dengan message yang pas. Cara approach-nya juga harus diperhatikan. Di sini, brand jangan takut mencoba semua platform dan explore ide, selama masih ada relevansi dengan brand dan produknya," jelas Teguh.
Seperti diketahui, sejak Maret 2020, pandemi menghantam keras semua lini perekonomian nasional, bahkan dunia.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia mencatat pada Q3 2020 terdapat 66,09% bisnis yang mengalami penurunan pendapatan dan 67,77% di antaranya masuk dalam kategori UMK (Usaha Mikro Kecil).
Sementara itu, pada 2021, sebanyak 28,10% UMB (Usaha Menengah Besar) juga mengaku mengalami penurunan harga produk.
Akhirnya, pelaku bisnis pun harus beradaptasi untuk dapat bertahan dan bangkit di tengah terpuruknya perekonomian nasional.
Badan Pusat Statistik juga mencatatkan peningkatan pencarian kata kunci terkait konsumsi masyarakat pada mesin pencarian Google di masa awal pandemi.