TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Dewan Pembina Nasional Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengajak kader PMII, alumni dan keluarga besarnya untuk ikut mengambil peran dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa yang saat ini dihadapkan pada masa-masa sulit.
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam dalam acara Silaturahim PB PMII dan Mabinas PB PMII bertajuk 'Hikmah Ramadhan untuk Kemaslahatan Bangsa' di Jakarta.
”Hari-hari ini kita dihadapkan pada masa yang mengerikan. Bangsa mengalami masa yang sangat sulit sehingga kita harus kerja keras, bahu membahu. Tampaknya kalau melihat suasana sulit seperti ini, momentum bagi PMII, alumni dan keluarga besar PMII mengambil peran, mengisi ruang-ruang yang kosong,” ujar Muhaimin, Senin (25/4/2022).
Gus Muhaimin mengatakan, ada tiga kondisi sulit saat ini yang harus diperhatikan.
Pertama, kondisi ekonomi dan peran negara atau pemerintah. Negara mengalami kesulitan ekonomi pascapandemi dan diikuti naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, seperti minyak goreng dan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kedua, menghadapi transisi kepemimpinan yang suhunya sudah mulai panas menuju Pemilu 2024.
"Dan ketiga, kondisi rakyat yang harus terdepan untuk dipikirkan dalam mengambil langkah-langkah bersama-sama keluarga besar PMII. Kalau sudah rakyat yang menjadi pikiran kita, kita sudah terbukti dari sejak PMII lahir tahun 1960,” katanya.
Baca juga: Ini Pesan Wakil Presiden Maruf Amin kepada Kader PMII
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, sejak lahir, PMII sudah terbukti memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kerakyatan, keumatan dan kebangsaan dari setiap zaman.
”Tiga agenda itu harus serius kita perbincangkan dan berbagi tugas dan tanggungjawab, baik alumni yang ada di legislatif maupun eksekutif dan berbagai bidang profesi," ucapnya.
”Mabinas ini banyak sekali, kita harus sering bertemu untuk mendikusikan kemajuan PMII dan kemajuan bangsa,” tutur Muhaimin.
Menurutnya, selain tranbformasi gerakan dalam merawat peradaban, PMII harus berfikir untuk melakukan transformasi bangsa menuju peradaban yang lebih maju.
Sebab, karakter PMII tidak pernah memikirkan diri dan kelompoknya.
Namun hal yang selalu dipikirkan adalah kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
”PMII memiliki jiwa nasionalis sekaligus Islam sejati yang menjadi nilai lebih PMII. Itu spirit kepemimpinan PMII, spirit untuk menjawab tantangan masa depan bangsa, dan menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa,” kata Gus Muhaimin.