Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Komunitas Cinta Bangsa (KCB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022).
Dalam aksinya, massa membawa wajan, panci, saringan minyak, dan spatula.
Mereka juga membawa poster berisi pesan agar dana BPDPKS dapat diaudit dan mengingatkan bahwa komoditas sawit bukan untuk para mafia.
Mereka meminta BPDPKS transparan dan terbuka ke mana saja penggunaan dana yang sudah dikumpulkan.
"Sebagai lembaga yang melaksanakan pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit BPDPKS harusnya benar-benar mengimplementasikan amanat Undang-undang," kata Koordinator aksi, A. Ridho dalam keterangannya.
"Hal ini bertujuan agar tugas dan kewajiban tidak melenceng dan berubah pada pelaksanaan kepentingan-kepentingan oknum yang sengaja memanfaatkan Badan Layanan Umum (BLU) ini," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi Merasa Ironis Sebagai Negara Produsen Minyak Sawit Terbesar, Minyak Goreng Malah Langka
Baca juga: Imbas Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit Layangkan Surat Terbuka ke Jokowi, Harga Anjlok
Baca juga: Jokowi Minta Kesadaran Pengusaha Minyak Sawit Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Ia mengatakan penetapan empat tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus mafia minyak goreng harusnya jadi peringatan bagi para pemangku kebijakan untuk tak asal memilih orang dalam mengemban amanat.
Mengingat katanya, keempat tersangka masih punya kaitan dengan BPDPKS.
Massa KCB pun berharap Kejagung dapat terus membongkar kebobrokan lembaga dan segera menangkap kembali mafia kakap lainnya yang juga ikut mengatur pengelolaan dana di BPDPKS.
"Kami berharap Kejagung terus membongkar bobrok di lembaga penting ini dan segera menangkap kembali mafia kakap lainnya yang turut mengatur pengelolaan dana di BPDPKS," tuturnya.
Usai menggelar aksinya di depan Kantor BPDPKS, massa bergerak dan menggelar aksi serupa di depan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (*)