Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pelonggaran mudik tahun ini merupakan bagian dari relaksasi gradual yang sudah diatur pemerintah secara cermat.
Kebijakan ini berdasarkan semua indikator penanganan pandemi yang terus membaik dan tidak terlepas dari perspektif epidemologi.
“Mudik Lebaran ini memang akan menjadi barometer berikutnya yang akan kita evaluasi lagi untuk kebijakan selanjutnya. Kita sangat disiplin dan cenderung konservatif, tidak euforia meski berbagai indikator pandemi kita terus membaik,” jelas Budi Gunawan, Jumat (29/04/2022).
Di tengah Ramadan dan Idul Fitri, terdapat kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19 secara signifikan akibat mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi.
Menurut Budi, hal itu tidak akan terjadi jika masyarakat mengikuti skenario yang disusun pemerintah.
Baca juga: Selain Fisik, Pengemudi Juga Harus Siapkan Mental Seraya Meningkatnya Volume Pemudik
"Karena itu, kita tetapkan skenario mitigasi berupa syarat vaksinasi hingga (vaksin) dosis booster bila tidak ingin tes antigen dan PCR, serta prosedur kesehatan bagi semua pelaku perjalanan," jelas pencetus Medical Intelligence itu.
Akselerasi vaksinasi di berbagai daerah juga dilakukan BIN dalam skenario mitigasi tersebut dengan menggandeng berbagai instansi dan organisasi.
BIN melakukan vaksinasi jemput bola dengan mendatangi pusat keramaian masyarakat, seperti alun-alun, pasar, masjid, hingga musala.
Baca juga: Cerita Pemudik Asal Serang Berangkat ke Sumatera: Harga Tiket Bus Naik Dua Kali Lipat
Budi Gunawan mengatakan, bila tradisi mudik kali ini berlangsung sesuai skenario pengendalian pandemi, maka Indonesia berhasil melampaui satu barometer lagi untuk segera menuju endemi.
“Seperti kata Presiden Jokowi, pelonggaran gradual selanjutnya bisa saja diterapkan. Namun, sekali lagi, ini semua butuh kerjasama kita semua. Mari bersama kita lewati setiap tahapan pra kondisi transisi pandemic menuju endemic dengan cermat dan hati-hati,” ungkapnya.
Setelah menunggu dua tahun, akhirnya pada tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran terhadap aktivitas mudik lebaran.
Hal tersebut tak terlepas dari cukup tingginya angka vaksinasi nasional dan penurunan drastis kasus Covid-19.
Sebelumnya bahkan pemerintah telah memberikan kelonggaran untuk aktivitas salat Jumat dan tarawih di masjid.