News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Hepatitis

Wabah Hepatitis Akut Misterius Membingungkan Para Dokter di AS, Kemenkes Masih Investigasi

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI hepatitis pada anak

TRIBUNNEWS.COM - Penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak masih menjadi sorotan di dunia kesehatan.

Di Indonesia sendiri, penyakit ini sampai merenggut nyata tiga anak di DKI Jakarta dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Sementara di Amerika Serikat (AS), para dokter di Rumah Sakit Anak Alabama dibuat bingung oleh penyakit hepatitis akut yang masih misterius ini.

Tercatat, dari Oktober 2021 hingga Februari 2022, sembilan anak berusia 5 bulan sampai 5 tahun tiba-tiba mengalami gejala yang mengkhawatirkan.

Rupanya, mereka terkena kasus hepatitis atau peradangan hati akut yang masih misterius.

Kesembilan anak tersebut telah dites dengan hasil negatif untuk virus hepatitis A, B, dan C serta Covid-19.

Namun, mereka mendapatkan tes positif untuk adenovirus, sebuah virus flu biasa yang menyebabkan gejala pernapasan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah usus.

Tujuh dari sembilan pasien anak menderita muntah atau diare sebelum masuk Rumah Sakit.

Dan lima dari sembilan dinyatakan positif adenovirus 41, salah satu jenis virus yang diketahui mempengaruhi usus.

Tak satu pun dari anak-anak itu mengalami gangguan kekebalan atau menderita penyakit lain yang diketahui.

Dalam tiga kasus, hepatitis yang menyerang mereka menjadi semakin kronis hingga mereka menderita gagal hati.

Bahkan dua anak di antaranya sampai membutuhkan transplantasi hati.

Kini, kesembilan anak telah sembuh dan beberapa masih dalam masa pemulihan, namun penyebab penyakit masih belum diketahui.

"Yang menarik perhatian kami, sejak awal, adalah bahwa semua kasus ini dites positif adenovirus," kata Dr Helena Gutierrez, direktur medis UAB dan Program Transplantasi Hati Anak-anak Alabama kepada ABC News pada Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Kenali Gejala Awal Hepatitis Akut Pada Anak Lengkap dengan Langkah Pencegahannya

Baca juga: 3 Anak Meninggal karena Dugaan Hepatitis Akut, Kemenkes: Tak Ditemukan Riwayat Hepatitis di Keluarga

Ia juga menambahkan bahwa para pejabat kesehatan khawatir dengan beratnya kasus.

"Mayoritas anak-anak ini, kebanyakan di bawah usia 10 tahun, dan banyak dari mereka di bawah usia 5 tahun datang ke rumah sakit dengan gejala yang sama yakni diare dan muntah, yang kemudian menyebabkan dehidrasi," tambahnya.

Di AS Sendiri, para pejabat kesehatan di 10 negara bagian, yakni Alabama, Delaware, Illinois, New York, Carolina Utara, Wisconsin, Georgia, Louisiana, Minnesota dan Tennessee sedang menyelidiki kasus hepatitis ini dengan total keseluruhan 20 kasus.

Gutierrez melanjutkan, wabah hepatitis ini sangat "tidak biasa", dan kemungkinan ada faktor-faktor di balik peningkatan kasus yang parah.

"Pada akhirnya, kemungkinan besar, ini semua akan menjadi multifaktorial, bisa jadi virus yang mendorongnya."

"Ditambah tanggapan berlebihan dari pasien ini untuk mencoba memerangi virus ini," kata Gutierrez.

"Mengetahui adanya perbedaan yang besar dalam kasus ini dari kasus hepatitis lainnya, ini penyakit yang langka, dan ini bukan penyakit biasa," tambahnya.

Kemenkes Masih Lakukan Investigasi

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, beberapa laporan kasus hepatitis akut 'misterius' mulai menyebar ke daerah di Indonesia.

Hepatitis yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) ini masih dalam investigasi atau pemeriksaan laboratorium.

"Ada penambahan kasus tetapi belum confirm," katanya saat konferensi pers, Kamis (5/5/2022).

Kemenkes RI telah mengeluarkan edaran bahwa ada tiga anak di Indonesia yang diduga menjadi korban hepatitis misterius ini.

Baca juga: Tak Ada Kaitan Vaksin Covid-19 dengan Penyakit Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia dalam kurun waktu dua minggu.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Baca juga: Kemenkes Terima Laporan Tambahan Pasien yang Diduga Hepatitis Akut

Nadia menegaskan, Kemenkes masih melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Saat ini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pun tengah melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Kemenkes meminta agar anak-anak yang bergejala uning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera diperiksakan ke fasyankes terdekat.

Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebut kasus hepatitis akut pada anak ini sebetulnya sudah terdeteksi sejak awal tahun ini.

"Di antara sekian hipotesa dan diagnosis yang berbeda dari pada dokter, dan juga tim epidemiologi salah satunya memang mengarah pada Covid-19," ungkapnya.

Baca juga: Anak di Bawah 5 Tahun Rentan Terkena Hepatitis Akut, Apa yang Perlu Orangtua Lakukan

Lebih spesifiknya lagi ada dugaan varian baru yang lebih dia belum terdeteksi karena secara umum Covid-19 saat ini memang menyerang hampir semua organ.

Dicky menjelaskan penyakit ini ditularkan melalui udara, sebagai bentuk infeksi saluran nafas.

Tapi pada gilirannya merupakan penyebab penyakit sistemik yang menyerang hampir semua organ dan lever menjadi salah satunya.

"Bahwa ada gangguan di otak, jantung, paru jelas. Itu sudah jelas. Sekarang yang memberikan pesan kuat khususnya pada anak adalah adanya gangguan di lever," tambah Dicky.

(Tribunnews.com/Maliana/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini