TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak bisa menutupi rasa bahagianya bisa kembali berjabat tangan dalam halalbihalal bersama pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Senin (9/5/2022).
Dikutip dari TribunJakarta.com, Anies Baswedan mengaku senang lantaran sudah tiga tahun lalu halalbihalal bersama pegawai Pemprov DKI terakhir digelar.
"Hari ini kita halal bi halal setelah terakhir kali halalbihalal tiga tahun lalu, tahun 2019. Rasanya senang sekali," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/5/2022).
Anies mengenang momen-momen terakhir halalbihalal usai Lenaran 2019 lalu.
Menurut Anies kegiatan halalbihalal tahun ini sangat dirindukan.
Hal ini terlihat dari antusiasme ASN yang hadir dalam pelaksanaan halalbihalal tersebut, hingga akhirnya harus dihentikan lebih awal lantaran masih terus berlanjut hingga melebihi waktu yang sudah ditentukan.
"Itu pun harus dihentikan karena ada aktivitas lain. Tapi itu menunjukkan bahwa memang ada rasa rindu atas suasana halalbihalal," imbuhnya.
Ia pun mengaku senang dan bersyukur akhirnya bisa kembali menggelar tradisi salam-salaman setelah Idul Fitri tahun ini.
Baca juga: Karangan Bunga Ucapan Selamat Ultah untuk Anies Banjiri Balai Kota, Didoakan Sukses Pimpin Indonesia
Ia berharap, hal ini menjadi sebuah babak baru dalam kehidupan masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.
"Kami bersyukur hari ini kita bisa menyelenggarakan, mudah-mudahan jadi babak baru dan Insha Allah hidup dalam suasana yang lebih tenang di masa ujung pandemi ini," pungkasnya.
Masa jabatan Anies habis Oktober 2022
Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis pada bulan Oktober 2022.
Halalbihalal Idulfitri tahun 2022 bersama pegawai Pemprov DKI adalah momen terakhir sebelum Anies Baswedan lengser.
"Alhamdulillah pada tahun ini lima tahun. Saya sudah masuk lima tahun, lima bulan lagi pensiun, enggak ada perpanjangan (jabatan) soalnya," kata Anies Baswedan saat mengisi ceramah tarawih di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (8/4/2022).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini memastikan, bulan Oktober mendatang dirinya sudah tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi saya bulan Oktober besok kalau tidak ada halangan, tidak ada perubahan, itu selesai," ujarnya.
Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 lalu, Anies mengklaim sudah mengerjakan beragam program yang kini bisa dirasakan manfaatnya.
"Selama empat setengah tahun ini dijalani, alhamdulillah ketenangan dan keteduhan itu dibangun," kata Anies.
"Kalau bapak ibu sekalian, dan teman-teman semua, sebagian dari yang dikerjakan untuk membangun rasa kebersamaan dan kesenangan itu tidak bisa difoto," tambahnya menjelaskan.
Kedatangan Anies Baswedan ke masjid UGM Kamis malam mendapat sambutan meriah dari para jemaah yang hendak mengikuti salat tarawih.
Bahkan, Anies diteriaki presiden saat akan memberikan ceramah usai salat Tarawih.
“Presiden, Presiden, Presiden, Presiden, Presiden… Pak Anies,” teriak para jamaah yang telah menunggu Anies untuk memberikan ceramahnya.
Dalam kesempatan itu, Anies mengaku bersyukur bisa kembali ke kampus Universitas Gadjah Mada tempatnya menimba ilmu dulu.
Klaim hilangkan angkot ngetem di Jakarta
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan mengklaim sudah menghilangkan sopir angkot yang biasa 'ngetem' di Jakarta.
Kebiasan 'ngetem' dari angkutan umum di Jakarta itu disebutnya karena program Jak Lingko.
Dengan program itu, sopir angkutan umum tidak perlu menepi di pinggir jalan dalam waktu lama.
"Sekarang metromini dan lainnya enggak ada yang ngetem karena bayarnya pemerintah ke operator per kilometer. Warganya bayarnya per tiga jam Rp 5.000, silakan gonta-ganti tanpa tambahan," kata Anies.
Berubahnya kebiasaan sopir yang tidak lagi 'ngetem' diharapkan bakal membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.
Jika jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta berkurang, maka kemacetan juga makin berkurang.
Dalam ceramahnya, Anies juga menyatakan, kembali ke UGM seperti pulang ke rumah.
Selain merupakan alumnus kampus tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menghabiskan masa kecilnya dekat dengan UGM.
"Saya tumbuh besar di UGM, rumah saya hanya 500 meter di utara Fakultas Kehutanan, utara Selokan Mataram. SD saya di Sekip, jadi pulang ke Kampus Gajah Mada pulang ke rumah sendiri," sebut Anies.
Anies juga bercerita, selama menjadi mahasiswa, kerap terlibat dalam penyelenggaraan beberapa acara.
Baca juga: Disebut Punya Peluang Menang, Demokrat Ungkap Kendala Pasangankan Anies-AHY di Pilpres 2024
Karenanya, saat mendapat undangan dari kampusnya, memori Anies kembali ke masa-masa harus mengundang orang untuk menjadi narasumber dalam acaranya.
"Saya bagian yang mengundang pembicara untuk datang, sekarang saya bagian diundang. Saya senang sekali Alhamdulillah bisa kembali ke kampus," kata dia.
Jurus Anies atasi kemacetan
Anies Baswedan mengungkap, penyebab kemacetan di Jakarta ialah banyaknya jumlah kendaraan pribadi.
Total ada 13 juta motor dan 3 juta kendaraan roda empat yang dimiliki 11 juta penduduk Jakarta.
"Karena itu, salah satu hal pertama yang kami coba lakukan ketika di Jakarta adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menambah jumlah kendaraan umum," ucapnya saat ceramah yang disiarkan kanal Youtube Masjid UGM dikutip Jumat (8/4/2022).
Beranjak dari hal ini kemudian Anies dan jajarannya menginisiasi program JakLingko.
Baca juga: Pasangan Anies-AHY Berpeluang Menang di Pilpres 2024 Versi SMRC
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun langsung mengumpulkan puluhan operator angkot, Metromini, hingga Kopaja.
Anies kemudian menawarkan mereka pengelolaan angkutan umum dengan sistem pembayaran per kilometer.
"Kami buat sistem namanya JakLingko. JakLingko ini sebuah sistem yang dulu, warga dan kendaraan umum, mereka yang bertransaksi, kami pemerintah yang membuat regulasi," ujarnya.
"Ini kami ubah, operator kendaraan kami beli jasanya. Kami beli jasa anda per kilometer per hari," sambungnya.
Para operator angkutan umum pun akhirnya sepakat dengan tawaran itu dan mereka langsung bergabung dalam program JakLingko.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengklaim, JakLingko berhasil diterapkan tanpa mengundang masalah antara pemerintah dan operator.
"Mereka punya kontrak dengan pemerintah untuk dilayani secara bertahun-tahun. Sehingga, mereka mengganti tanpa sakit hati, tidak ada Metromini, Kopaja yang digusur, dan tidak ada drama. Semua selesai tanpa drama," kata dia.
Setelah adanya program JakLingko ini, Anies mengklaim kondisi angkutan umum di Jakarta kini jauh lebih baik.
Ia mengaku kini jarang melihat angkutan umum ugal-ugalan dan ngetem sembarangan di jalan.
Baca juga: Anies Baswedan Diteriaki Presiden, Beri Ceramah Tarawih di Masjid Kampus Almamater Presiden Jokowi
Masyarakat ini bisa lebih nyaman dan aman menggunakan moda transportasi umum.
Jumlah penumpang transportasi umum lun diklaim terus meningkat setiap tahunnya.
"Kami pun tidak menduga seperti ini. Dulu, setiap hari di Jakarta yang naik kendaraan umum hanya 350 ribu orang per hari, sesudah dibuat sistem baru, meningkat menjadi 1 juta orang per hari," tuturnya. (TribunJakarta/Dionsius/Kompas.com)
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Di Masjid UGM, Anies Pamer Jurus Jitu Atasi Kemacetan: Tak Ada Drama, Tidak Ada yang Sakit Hati dan Girangnya Gubernur Anies Bisa Kembali Halalbihalal Bersama ASN Pemprov DKI di Balai Kota