News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Panas dan Terik

BMKG: Awal Musim Kemarau Ditandai Fenomena Suhu Udara Sangat Panas di Siang Hari

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua orang warga berjalan dengan menggunakan payung saat berjalan di trotoar Jl Jend Sudirman. Balikpapan, Kamis (6/9/2012) sore. Cuaca panas hingga di atas 38,5 derajat celcius ini terjadi dalam beberapa hari terakhir. Warga Kota Balikpapan diharapkan bisa mewaspadai bahaya kebakaran lahan dan beberapa penyakit yang muncul akibat musim panas yang ekstrem ini, (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN).

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini terkait awal dimulainya musim kemarau di sebagian wilayah di Tanah Air pada Mei ini.

Dalam keterangan resminya, BMKG menyatakan awal musim kemarau ditandai oleh adanya fenomena cuaca sangat panas atau suhu udara terik yang terjadi pada siang hari.

Kondisi tersebut dipicu oleh posisi semu matahari yang berada di wilayah utara garis ekuator.

BMKG menjelaskan, fenomena itu diikuti dengan adanya pertumbuhan awan dan fenomena hujan yang akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang akan cukup mendominasi.

“Menyikapi adanya informasi awal musim kemarau yang akan didominasi dengan Hari Tanpa Hujan (HTH) di beberapa wilayah di Tanah Air, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah agar meningkatkan kewaspadaan terkait adanya potensi bencana kekeringan maupun kebakaran hutan dan lahan,” ungkap Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Senin 9 Mei 2022.

Baca juga: Jakarta Timur dan Selatan Masuki Musim Kemarau Juni, Warga Diajak Hemat Air

Beberapa upaya pencegahan seperti rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan waduk dan penampungan air, pemeliharaan konservasi lahan dan air serta sosialisasi kepada masyarakat untuk menghemat air agar dilakukan sedini mungkin.

Baca juga: Indonesia Masuki Musim Pancaroba, Musim Kemarau Diperkirakan Mundur, Puncaknya Terjadi Agustus 2022

“Di samping itu, seluruh komponen di daerah harus bersama-sama untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan cara patroli rutin, mengawasi titik rawan kebakaran, segera melakukan pemadaman api ketika ditemukan titik api hingga benar-benar padam, membuat penampungan air, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak sengaja atau sembarangan membakar,” pungkasnya.

Terbakar

Akibat kemarau ini, pada hari Minggu (8/5/2022) kemarin, lahan seluas kurang lebih lima hektar terbakar di Desa Sungai Cabag Barat, Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah.

Api mulai tampak membakar lahan sekitar pukul 14.00 WIB. Namun kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan.

“Kebakaran lahan jenis tanah mineral dan vegetasi semak itu telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukamara bersama TNI, anggota Polsek Pantai Luci, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Sungai Cabang Barat” ujar Abdul Muhari.

Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Indonesia Terjadi Rentang April-Juni 2022

Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Namun menurutnya saat terjadi kebakaran, wilayah Kabupaten Sukamara sudah beberapa hari tidak turun hujan.

“Beruntung tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan atas peristiwa itu,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini