Dia juga mengapresiasi pengaturan waktu mobilisasi mudik dan balik yang sudah dimulai tahun ini.
“Untuk mengurai kepadatan saat puncak arus mudik dan balik dapat dilakukan dengan memperpanjang masa libur sekolah dan kuliah, menerapkan sistem bekerja dari rumah (work from home),” ujarnya.
“Volume kendaraan arus mudik dan balik tidak jauh berbeda, namun durasi arus balik lebih lama ketimbang arus mudik. Arus mudik lebih melandai, ditambah lagi ada tradisi lebaran ketupat di pantai utara Jawa dan peregangan masuk kerja dan sekolah,” lanjut Djoko.
Dengan durasi yang lebih panjang ini, pemerintah dan pihak terkait bisa mengevaluasi layanan mereka sejauh ini.
Baca juga: Luhut Sebut Mudik Idul Fitri 2022 Berjalan Sukses
Pada kesempatan berbeda, Ketua DPR Puan Maharani meminta layanan arus balik harus tetap optimal.
“Di berbagai daerah, baik di pelabuhan, bandara, dan stasiun masih tergolong cukup ramai. Pemudik yang kembali setelah masa libur Lebaran selesai harus tetap mendapatkan pelayanan yang optimal,” kata Puan Maharani, dalam keterangannya Senin (9/5).
Dia juga setuju, untuk mengurai kemacetan salah satunya dengan memperbolehkan baik ASN maupun pegawai swasta bekerja dari rumah (WFH) satu minggu setelah libur lebaran.
“Namun untuk ASN atau PNS yang bekerja di bagian pelayanan publik, harus tetap bekerja di kantor seperti biasa agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,” ucap Puan.