TRIBUNNEWS.COM - Kombes Hengki Haryadi resmi menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Ia menggantikan Brigjen Tubagus Ade Hidayat yang dimutasi menjadi Penyidik Utama Bareskrim Polri.
Serah terima jabatan dipimpin Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta pada Jumat (13/5/2022).
Saat ditanya terkait jabatan barunya, Hengki mengaku ingin membebaskan DKI Jakarta dari aksi premanisme.
"Jakarta bebas premanisme," ujarnya, Jumat, dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: Diangkat Jadi Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Canangkan Jakarta Bebas Premanisme
Baca juga: Cegah Penyusup di May Day Fiesta, Polda Metro Jaya akan Lakukan Filterisasi Massa
Profil Kombes Hengki Haryadi
Dikutip dari Wikipedia, Kombes Hengki Haryadi lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 16 Oktober 1974.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1996.
Hengki tercatat pernah mengenyam pendidikan selama sembilan bulan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri ke-29.
Mengutip Kompas.com, ia menjadi lulusan terbaik di angkatannya.
Hengki bisa dikatakan memiliki spesialisasi dalam satuan reserse.
Ia pernah menjadi Kepala Satreskrim Polres Tulangbawang Lampung pada 2004 silam.
Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Kapolsek Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.
Tak lama kemudian, ia dimutasi menjadi Kasat Reskrim Poltabes Bandar Lampung.
Dikutip dari Kompas.tv, Hengki menjadi Kanit III Sat I Dit Reskrim Polda Lampung tahun 2008.
Baca juga: 3 Kapolres dan 2 PJU Polda Metro Jaya Gelar Sertijab, Ini Penggantinya
Baca juga: Sambangi Polda Metro Jaya, Raffi Ahmad Bakal Laporkan Medina Zein atas Pencatutan Nama?
Dua tahun kemudian, ia mendapat pangkat Komisaris Polisi (Kompol) dengan menjabat sebagai Pamen di Polda Metro Jaya.
Setelah berpangkat Kompol, jabatan pimpinan pertama yang diemban Hengki adalah menjadi Kapolsek Metro Gambir.
Ia lalu diangkat menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, kemudian menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Di tahun 2014, Hengki dipercaya menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.
Jabatan itu ia emban selama dua tahun hingga akhirnya ditunjuk menjadi Wakil Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Lalu, pada 2017, ia kembali dipindahtugaskan menjadi Kepala Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.
Di tahun yang sama, Hengki lagi-lagi dimutasi menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat, tepatnya pada Oktober 2017.
Kemudian, pada pertengahan November 2020, Hengki lalu diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat.
Prestasi Kombes Hengki Haryadi
Selama menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, nama Kombes Hengki Haryadi dikenal.
Baca juga: Puluhan Ribu Buruh akan Padati May Day Fiesta Sabtu, Polda Metro Imbau Warga Tak Berolahraga di GBK
Baca juga: Buntut Unggah Konten Anies Diedit Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke Polda Metro
Bersama Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat pada 2013, Hengki berhasil membekuk Hercules dan kawanannya terkait kasus pemerasan dan tindak kekerasan terhadap masyarakat di kawasan Kebon Jeruk.
Kemudian, saat menjabat sebagai Kapolres Tanjung Priok, ia sukses menggagalkan penyelundupan barang ilegal dari Singapura senilai Rp4,2 miliar.
Di awal kepemimpinan Hengki sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, ia berhasil mengungkap komplotan pencuri "Tenda Oranye".
Atas hal itu, Hengki mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR.
Pasalnya, salah satu pejabat dari Kementerian PUPR juga merupakan korban pencurian dari komplotan "Tenda Oranye"
Lagi-lagi, Hengki kembali berurusan dengan Hercules di akhir tahun 2018.
Hercules terbukti mengintimidasi dan menyebarkan ketakutan kepada warga Kalideres saat mencoba menguasai lahan milik warga.
Hercules berhasil kembali dijerat hukum.
Personel di bawah pimpinan Hengki berhasil mengungkap perbuatan Hercules yang merugikan masyarakat di Kalideres.
Baca juga: Raffi Ahmad Sambangi Polda Metro Jaya, Ada Apa?
Baca juga: Jika Pemeriksaan Jurnalis Berlanjut, AJI Bakal Desak Mabes Polri Evaluasi Penyidik Polda Kaltim
Di bawah kepemimpinan Hengki, Polres Metro Jakarta Barat berkolaborasi dengan penegak hukum narkoba dari Amerika Serikat, DEA, untuk mengungkap kasus-kasus narkoba, mulai jenis ekstasi, sabu, hingga ganja.
Hasilnya, Polres Metro Jakarta Barat berhasil membongkar kasus penyelundupan sabu asal Amerika.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti, Kompas.com, Kompas.tv/Johannes Mangihot)