Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Rocky Gerung mempertanyakan soal koalisi yang dibentuk tiga partai, yakni Partai Golkar, PAN, PPP, yang kemudian dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu.
"Saya ikuti pembicaraan dua hari ini, ada pertemuan tiga orang ketua partai, lalu tiba-tiba bikin koalisi itu, ya koalisi apa?" kata Rocky Gerung saat Rakernas I Partai Pelita di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Senin (17/5/2022).
Menurutnya, koalisi itu bukan sekadar pertemuan untuk membenci seseorang, meskipun itu hal yang diperbolehkan.
Dia menilai harus ada prinsip dasar kesepakatan yang diucapkan dari pembentukan koalisi tersebut.
"Harus ada prinsip yang diucapkan berkoalisi atas dasar kesepakatan untuk memperbaiki Indonesia. Kalau itu dasarnya, keluar dari kekuasaan, kan etikanya begitu kan," kata dia.
"Tapi lebih dari itu, Jadi seharusnya kita mulai dari sekarang mencicil kemampuan kita untuk membaca masa depan," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzili, bicara soal koalisi antara Golkar, PPP, dan PAN setelah terjadi pertemuan tiga ketum partai tersebut di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta.
Baca juga: Peneliti LIPI Prediksi Demokrat-PKS Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, NasDem ke Kubu PDIP-Gerindra
Setelah pertemuan tersebut, Ace mengatakan bahwa nama koalisinya telah disepakati, yakni Koalisi Indonesia Bersatu.
"Karena kalau mau membangun, mau maju, mau makmur, tidak akan bisa diperoleh secara maksimal kalau kita tidak kembali bersatu," kata Ace dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menyebut bahwa kata Bersatu sebagaimana nama koalisi, merupakan gabungan dari simbol-simbol ketiga partai.
"BERingin lambangnya Golkar, SuryA (Matahari) Lambangnya PAN, dan BaiTUllah (Kakbah) Lambangnya PPP.Jadilah kalau digabung menjadi Indonesia Bersatu," kata dia.
Lebih lanjut, Ace mengatakan bagaimana dua Pilpres terakhir menyisakan trauma yang mendalam, di mana pembelahan sosial, polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai.
Baca juga: Ridwan Kamil sebut Publik Respons Positif Dibentuknya Koalisi Partai Golkar, PAN dan PPP
"Semaraknya politik identitas mewarnai lanskap politik kita. Pembelahan sosial ini seperti sulit dijembatani karena dua kutub yang esktrim terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini," kata dia