Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan masyarakat sudah harus punya atau membuat kriteria terkait sosok calon presiden.
“Harus dimulai dari masyarakat, masyarakat harus membuat kriteria-kriteria,” kata Ray dalam diskusi daring, Rabu (18/5/2022).
Ia berharap masyarakat tak berpaku pada tingkat popularitas kandidat calon presiden semata, atau termakan pencitraan yang dilakukan para politisi.
Ray menyinggung mulai banyaknya tokoh politik yang mencitrakan dirinya dekat dengan masyarakat dan tren anak muda seperti memanfaatkan media sosial seperti TikTok.
Baca juga: Anis Matta Soroti Persoalan Etika Menteri yang Kampanye Sebagai Capres atau Cawapres
“Cara politisi meraih suara itu kan memainkan isu isu recehan, termasuk silaturahmi itu. Itu belum tentu ada agendanya, tapi pertemuan mereka jadi berita,” terang dia.
“Jadi situasi seperti sekarang ini justru dimanfaatkan untuk menaikkan popularitas. Nggak penting apa isinya,” ujarnya.
Sehingga calon pemilih diharapkan sudah pintar untuk menilai sosok calon presiden berdasarkan visi misi atau bagaimana komitmen mereka terhadap kebijakan publik.
Bukan hanya menilai dari apa yang ditampilkan di media sosial milik masing - masing tokoh politik.
“Jadi mereka tidak bicara komitmen, bagaimana situasi bangsa, apalagi apa yang harus didiskusikan jelang Pilpres 2024, belum sampai tahap sana,” pungkas Ray.